MALANG, tugumalang.id – Duka Cahaya Meida Salsabila (11) selepas kepergian ayah dan kakaknya di Tragedi Kanjuruhan berdampak pada kondisi fisiknya. Setelah sakit selama lima hari, gadis yang akrab dipanggil Bila ini menyerah. Belum genap 40 hari setelah kematian ayah dan kakaknya, Bila menyusul mereka pada Jumat (28/10/2022) sekitar pukul 23.40.
Kepergian ayah Bila, Muchammad Arifin (45) dan kakak Bila, Moch Rifky Aditya (13) memang menyisakan duka mendalam di hati gadis yang masih duduk di kelas 5 SD itu. Semasa hidup, ketiganya cukup dekat.
Saat reporter Tugu Malang ID takziah ke rumah duka di Jalan Lucari, Dusun Kebonsari, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, pada Sabtu (29/10/2022), rumah tersebut sudah sepi pelayat.
Ibunda Bila, Lutfiati sempat menyalami dan menjamu kami, namun tidak banyak berbicara.
Menurut informasi dari anggota keluarga yang tak mau disebutkan namanya, Bila terkena penyakit demam berdarah sejak Minggu (23/10/2022).
“Dia sakit demam berdarah dan dia mengalami syok sejak kematian ayah dan kakaknya,” ujarnya.
Meski telah dirawat di rumah sakit, kondisi Bila terus menurun hingga ia meninggal. Bila dimakamkan pada Sabtu (29/10/2022) sekitar pukul 07.30.
“Bila sakit sekitar lima hari. (Dia) sudah dibawa ke rumah sakit,” katanya.
Setelah peristiwa Tragedi Kanjuruhan, Bila sempat libur sekolah hingga satu minggu. Ia kemudian masuk sekolah seperti biasa. Bila kembali tak masuk sekolah sejak Senin (24/10/2022) lantaran sakit.
Untuk mendoakan Bila, keluarga akan melangsungkan tahlil dan doa bersama selama tujuh hari.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko