SURABAYA, Tugumalang – Zadim Efisiensi untuk sementara menjabat sebagai Pejabat Pelaksana Harian (PLH) Wali Kota Batu. Zadim akan menjalankan roda pemerintahan Kota Batu sampai Kemendagri secara resmi menerbitkan surat ketetapan PJ Wali Kota Batu.
Penunjukan itu diumumkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Senin (26/12/2022) malam. Pejabat Sekda Kota Batu itu resmi menerima SK menjabat Plh sampai keputusan calon Pj Wali Kota terbit.
Turut hadir dalam Sertijab itu Wali Kota Batu dan Wakil Wali Kota Batu yang dinyatakan purna tugas, Dewanti – Punjul, Ketua DPRD Kota Batu Asmadi dan jajaran Forkopimda.
Keputusan penunjukan Plh ini sendiri karena nama Pj dari Kemendagri tak kunjung terbit. Agar roda pemerintahan tetap berjalan maka skenario Plh adalah solusi.
Sosok Zadim Efisiensi sendiri bukanlah orang baru di pemerintahan Kota Batu. Ia kini menjabat sebagai sekretaris daerah (Sekda) Kota Batu sejak 8 Agustus 2018. Zadim dilantik sesuai SK 821.2/69/SK/422.202/2018 menggantikan pendahulunya, Achmad Suparto yang meninggal dunia.

Pria asli Malang kelahiran 4 April 1967 ini telah menjabat sebagai Kepala Badan Keuangan Daerah Kota Batu sebelum menjadi Sekda. Ia merupakan lulusan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Malang tahun 1989.
Nama Zadim banyak disorot dalam kasus gratifikasi yang menyeret Eddy Rumpoko, 2021 silam. Ia memang telah menjabat posisi strategis sejak era Eddy pada periode 2007 hingga 2017.
Dalam salinan putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor 27/Pid.Sus/TPK/2018/PN.Sby, nama Zadim tercatat muncul sebanyak 30 kali. Sedangkan dalam dakwaan KPK kasus Eddy Rumpoko, nama Zadim muncul sebanyak 6 kali. Patut ditunggu bagaimana kiprah lulusan magister sains ini jika ditunjuk menjadi Pj Wali Kota Batu 2022-2024.
Sebelumnya, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko juga membocorkan bahwa dari 3 nama yang diusulkan Kota Batu diprediksi kuat akan menjabat sebagai Pj. Bukan usulan dari Pemprov maupun Kemendagri.
Ketiga nama itu ialah Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim, Aries Agung Paewai, Kepala Dinas Pariwisata Jatim, Hudiyono dan Sekretaris Daerah Kota Batu, Zadim Effisiensi.
”Jelasnya, siapa dari ketiganya saya masih belum tahu. Harapan saya, Pj Wali Kota bisa terus menjaga situasi agar tetap kondusif dan bisa melanjutkan pembangunan-pembangunan sebelumnya yang belum terlaksana,” harapnya.
Sementara, terkait keterlambatan keputusan untuk menetapkan Pj Wali Kota Batu diakui Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso memang terkesan ada tarik ulur. Jika begitu, maka potensi paling tinggi akan dijabat oleh Plh.
”Ya itu tadi memang ada tarik ulur. Tak dipungkiri kalau Kota Batu ini kota kecil, tapi nuansanya sangat luar biasa. Kota kecil dengan anggaran 1,2 triliun, tapi peruntukannya hanya untuk 19 desa dan 5 kelurahan,” kata Punjul.
”Beda dengan Kabupaten, anggarannya bisa sampai Rp 3 – 4 trilliun, tapi menghidupi sekitar 400 desa,” timpalnya.
Dugaan atas sebab itulah yang membuat penetapan Pj Wali Kota Batu dimungkinkan terlambat dari jadwal. Dirinya sendiri bersama Dewanti kini sudah berada di Gedung Grahadi untuk penyerahan SK Plh.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko