MALANG, Tugumalang.id – Universitas Negeri Malang (UM) melakukan identifikasi pada ibu hamil di Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Program ini diinisiasi oleh Tim Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Departemen Ilmu Keolahragaan.
Alhasil, penelitian dan pengabdian ini menghasilkan inovasi berupa aplikasi berbasis smartphone yang diberi nama PoP-CEk (Program Pendeteksi dan Pencegahan Preeklamsia)
Sebelumnya, rangkaian pengabdian tersebut, berlangsung di balai Desa Karangduren dan dihadiri oleh ibu – ibu hamil dari desa setempat pada, Minggu (16/7/2023).
Baca Juga: Dekan FIS Universitas Negeri Malang Paparkan Pemikiran Bung Karno dalam Buku Sarinah
Tujuannya, untuk mendeteksi dini faktor-faktor terjadinya preeklamsia guna mencegah kematian ibu akibat kondisi tersebut, serta untuk memberikan tindakan preventif di desa-desa dengan tingkat kehamilan yang tinggi.
Preeklamsia yang ditandai dengan hipertensi (tekanan darah ≥ 140/90 mmHg) dan proteinuria pada trimester kedua kehamilan, merupakan suatu kondisi khusus yang sering terjadi pada masa kehamilan.
Saat ini, preeklamsia masih menyebabkan tingginya angka morbiditas dan mortalitas ibu dan janin, terutama di negara-negara berkembang.
Baca Juga: Cara Masuk Universitas Negeri Malang, Calon Mahasiswa Baru Wajib Merapat
Di Indonesia, preeklamsia berkontribusi sebanyak 25% terhadap penyebab kematian ibu hamil, dan salah satu daerah yang terdampak adalah Desa Karangduren.
Tim ini terdiri dari Prof. Dr. Sugiharto, MS,CRA, Dessy Amelia, S.Keb., Bd., M.Kes,; dr. Anditri Weningtyas, M.Biomed,; Laras Putri Gamagitta, S.Keb., Bd., M.Keb.
Di samping itu, juga dibantu oleh mahasiswa Ilmu Keolahragaan yaitu Agashi Yudhistianing, Khamdan Mukharam, dan Adhiratih Ken Sari.
Bidan terkemuka, Viandika, telah mengungkapkan temuan menarik mengenai keadaan ibu hamil di wilayah ini. Desa yang kental dengan budaya lokal memiliki kebiasaan meningkatkan pola makan dengan mindset kesehatan mereka terjaga dengan baik.
Namun, data yang telah dikumpulkan selama interval bulan Juni hingga Agustus menunjukkan fakta yang mengejutkan. Dari jumlah 59 ibu hamil yang diamati, 23 diantaranya memiliki riwayat gemuk dan obesitas.
Temuan ini membuka peluang untuk tim peneliti guna membuktikan keterkaitan antara pola makan berlebih dan riwayat obesitas pada ibu hamil. Dengan demikian, studi ini menghadirkan wawasan baru mengenai hubungan faktor-faktor tersebut dalam konteks kesehatan ibu hamil di Desa Karangduren.
Dalam menghadapi peluang populasi kehamilan yang signifikan di desa-desa tersebut, Tim pengabdian ini telah mengembangkan sebuah gagasan inovatif.
Gagasan ini berupa aplikasi berbasis smartphone yang diberi nama PoP-CEk (Program Pendeteksi dan Pencegahan Preeklamsia).
PoP-CEk menjadi solusi promotif dan preventif terhadap preeklamsia dan untuk mempermudah ibu hamil mengakses pelayanan kesehatan terkait deteksi dini preeklampsia dengan pendekatan analisis gerak dan pola hidup serta membantu pemerintah untuk menurunkan angka preeklampsia pada ibu hamil.
Proses pengembangan aplikasi ini dimulai dengan pembuatan prototipe melalui kajian literatur serta pelaksanaan pengisian kuesioner dan pemeriksaan kesehatan.
Kuesioner diisi oleh calon ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu berusia di atas 18 tahun, tidak sedang mengandung anak kembar, tidak memiliki riwayat abortus berulang, tidak menderita hipertensi kronis, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus tipe 1 atau tipe 2, lupus, rheumatoid arthritis, ataupun HIV, dan tidak memiliki kebiasaan merokok dan minum alkohol.
Dilanjut dengan pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan tekanan darah, dan pengukuran BIA (Bioimpedance Analysis) untuk mengukur komposisi tubuh meliputi umur, berat badan, tinggi badan, dan jenis kelamin. Rangkaian acara pembuatan prototipe berlangsung lancar dan terstruktur.
Kegiatan dimulai dengan proses pengisian kuesioner dan pemeriksaan kesehatan, yang bertujuan untuk mengumpulkan data penting bagi panitia penyelenggara.
Setelah tahap tersebut, para ibu hamil diberikan materi tentang pentingnya menjaga ibu hamil dan janin, dilanjut dengan sesi diskusi dan tanya jawab guna berbagi pengalaman serta kondisi kesehatan selama masa kehamilan di wilayah tempat tinggal masing-masing.
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan penutup dan diakhiri dengan sesi foto bersama. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini adalah dapat membantu mencegah dan mengurangi angka preeklamsia di Indonesia khususnya di Desa Karangduren dan menghasilkan ibu hamil yang sehat.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A