BATU – Revitalisasi Pasar Induk Among Tani atau dulu dikenal dengan Pasar Besar Kota Batu sejak dikerjakan pada 9 Februari 2022, kini telah masuk pekan ke-12. Informasi dihimpun, pengerjaannya sudah mencapai 4 persen, melampau target semula 2 persen.
Pengerjaan megaproyek dengan sumber dana dari APBN senilai Rp 151 miliar ini ditangani PT Sasmito selaku rekanan pemenang tender. Deputy Project Manager PT Sasmito, Joko Suwarno menegaskan jika di pekan ke-12 ini, pengerjaan sudah melampaui dari target.
“Pada pekan 12, tadinya ditarget 2,172 persen, kami telah merealisasikan 4,247 persen. Ada percepatan 2 persen,” ungkap Joko pada awak media, Senin (4/4/2022).
Joko memaparkan, pembangunan pondasi tiang pancang telah berdiri di zona 2 dam 3. Kini, telah memasuki tahap pengerjaan struktur bangunan. Sementara untuk di zona 1 dan zona 4 masih belum terpasang karena terkendala keberadaan tiang listrik milik PLN.
”Agar tidak tambah molor, kami melokalisir area di zona 1 yang bisa dipasangi tiang pancang. Kami targetkan dalam 2,5 bulan ke depan atau akhir April seluruh pemasangan tiang pancang rampung,” tegasnya.
Dalam pengerjaannya, PT Sasmito mengerahkan sebanyak 189 orang. Terbaru, seiring rampungnya pengerjaan cut and fill atau penyesuaian kontur lahan, maka sejumlah alat berat ekskavator dikurangi dari enam unit menjadi empat unit.
“Kalau sekarang, alat berat hanya digunakan untuk penggalian pile cap maupun sloof,” ujar dia.
Sementara, untuk kendala keberadaan tiang listrik masih harus menunggu mekanisme pengajuan anggaran dari pihak PLN. Ada sejumlah tiang listrik yang cukup banyak untuk dipindahkan. Seperti di sisi selatan, ada 3 tiang yang harus dipindahkan. Lalu di sebelah barat atau di depan pasar dengan jumlah lebih dari 3 tiang.
Manager Unit Layanan Pengadaan PLN Kota Batu, Dwi Sukris Widodo menuturkan pihaknya sedang dalam pengajuan anggaran untuk mencabut tiang-tiang listrik tersebut. Menurut dia, pencabutan tiang listrik itu adalah di luar tanggungan operasional.
”Ada mekanismenya sendiri. Kami masih harus melakukan pengajuan anggaran ke pihak Lembaga Pemantau Penyelenggara Pemerintah (LP3) Kota Malang. Saat ini masih diproses,” jelasnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga telah melakukan pendataan untuk disesuaikan dengan anggaran yang akan dikeluarkan nanti. ”Saat ini keluhan yang dari Pemkot itu sedang kita hitung, berapa total anggaran pemindahan tiang listriknya,” jelasnya.
Seperti diketahui, Pasar Induk Among Tani yang berdiri di atas tanah seluas 44.245 m² ini nanti akan dibangun dengan struktur atas menggunakan kerangka pipa baja ini terdiri dari 3 lantai yang dibagi seusai dengan zonasi dagangan.
Konsep dari pasar ini nanti akan tetap jadi pasar tradisional, namun bisa jadi jujugan wisatawan karena akan mengusung konsep green building, dan juga ramah anak hingga ramah difabel.
Pembangunan Pasar Induk Among Tani Batu menggunakan dana APBN sebesar Rp 200 miliar. Pemenang lelang tender pekerjaan revitalisasi ini adalah PT. Sasmito dari Surabaya senilai Rp 151 miliar. Ada efisiensi anggaran Rp 49 miliar.
Reporter: Ulul Azmy
editor:jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id