Malang, tugumalang.id – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA., menutup Pelaksanaan program KKN Reguler Gelombang 2 dan KKN Persemakmuran Ex IAIN Sunan Ampel, Jumat, (11/3/2023).
Kegiatan KKN yang telah berlangsung selama 35 hari ini sebelumnya melibatkan 110 peserta mahasiswa UIN Malang, dan 50 peserta yang notebene adalah deegasi dari 8 kampus ex IAIN Sunan Ampel.
Ialah UIN Tulungagung, UIN Surabaya, UIN mataram, UIN Samarinda, IAIN Madura, IAIN Kediri, IAIN Jember, dan IAIN Ponorogo.
Aulia Ananda, salah seorang mahasiswa KKN dari UIN Mataram menyatakan bahwa kegiatan KKN ini memberikan banyak pelajaran berharga dan kenangan yang sangat menyenangkan.
“Kegiatan KKN ini mempertemukannya dengan berbagai macam karakter budaya dan kebiasaan yang berbeda, sehingga membuatnya mampu belajar untuk saling memahami, toleransi, dan saling melengkapi,” katanya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Salsabila dan Maulana, mahasiswa asal UIN Samarinda. Meski perbedaan cuaca Samarinda dan Malang membuat Salsabila dan Maulana sempat sakit ketika baru menginjakkan kaki di lokasi KKN. Namun, hal tersebut tidak menurunkan semangat mereka dalam kegiatan KKN ini.
Ketua LP2M UIN Malang Prof. Dr. H. Agus Maimun, M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan KKN berlangsung lancar, sehingga mampu memberdayakan masyarakat di lokasi KKN. Tepatnya, di lima desa di Kecamatan Jabung, dan 4 desa di Kecamatan Dau.
Sementara, salah satu program yang dilaksanakan adalah program stunting dan parenting. Program stunting dan parenting ini diharapkan mampu menyadarkan masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi anak – anak mereka.
Koordinator LP2M PTKIN Indonesia, Prof. Dr. Ngainun Naim, menyampaikan kepada seluruh mahasiswa peserta KKN bahwa kegiatan ini adalah pengalaman yang luar biasa.
“Untuk mengikuti kegiatan KKN Persemakmuran ini, para peserta harus melalui tahapan seleksi yang dilaksanakan di kampus masing – masing. Artinya, para peserta KKN ini adalah orang – orang yang terpilih,” terangnya.
Perguruan tinggi juga merupakan bagian dari masyarakat, sehingga perguruan tinggi harus memberi peran dalam pembangunan masyarakat. Dan kegiatan KKN ini menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.
Di sisi lain, Rektor UIN Malang Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA., berharap kegiatan KKN Persemakmuran ini suatu saat dapat dilaksanakan di tingkat internasional. Sehingga dapat memberikan manfaat bagi para mahasiswa serta masyarakat yang lebih luas.
“Saya tadi berpikir bahwa KKN Persemakmuran IAIN Sunan Ampel ini bisa KKN bersama – sama ke luar negeri, minimal ke Asia,” tukasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
reporter: feni yusnia
editor: jatmiko