MALANG – Puluhan atlet panahan Kota Malang sedang latihan di Lapangan Dirgantara, Lesanpuro, Sabtu (11/9/2021). Anak panah satu-satu melesat dari busurnya. Davin Dalana Fidelio Freda, sedang memfokuskan pandangannya pada target berjarak 50 meter. Remaja 17 tahun tersebut merupakan peraih medali emas Fly Navy International Archery Open 2021.
“Ini latihan rutin setiap Sabtu dan Minggu. Saya dan teman-teman biasa latihan di sini,” kata siswa kelas XII SMAN 4 Malang ini.

Davin bercerita, dirinya mengenal panahan sejak duduk di bangku SMP. Waktu itu, temannya lebih dulu latihan panahan. Davin hanya ikut-ikutan latihan. Remaja kelahiran Mojokerto tersebut kemudian tertarik mencoba panahan untuk pertama kali.
“Waktu SMP kelas satu itu saya ikutan coba panahan ini. Sangat menyenangkan, seru, sangat menyenangkan. Bagaimana cara menarik busur, dan menempatkan pada sasaran. Itu butuh konsentrasi yang sangat tinggi,” kata remaja yang tinggal di Bumiayu Kecamatan Kedungkandang tersebut.
Masuk Atlet Cabor Panahan
Sejak saat itu pula Davin intens ikut latihan olahraga panahan. Baru kemudian saat duduk di bangku kelas VIII, nama Davin masuk dalam daftar altet cabor Panahan dan anggota Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kota Malang. Saat itu pula dia mengkuti kompetisi resmi panahan. “Tapi awal-awal ya kalah. Kata pelatih, saya harus terus berporses,” kata putra pasangan Priyanto Susetyo-Tri Indrawati ini.
Hingga akhirnya Davin sering mewakili Kota Malang dalam sejumlah kompetisi panahan tingkat regional hingga internasional. Juni 2021 kemarin, Davin mencatatkan namanya sebagai peraih medali emas Fly Navy International Archery Open 2021, kategori umum untuk divisi Compound 50 meter, dengan skor hampir sempurna 148 dari 150, mengalahkan puluhan atlet terbaik dari berbagai klub internasional.

“Saya senang sekali. Saya ucapkan terima kasih kepada pelatih, kepada orang tua saya yang terus mendukung. Ini jadi pengalaman yang tak terlupakan. Harapan saya ke depan, bisa ikut Asian Games,” tandasnya.
Ketua Umum Perpani Kota Malang Jumadi (66) sangat bangga dengan prestasi atlet-atletnya. Seperti yang diraih Davin, kata dia, skor yang diraih sudah di atas rata-rata internasional. Pada Fly Navy International Archery Open Juni lalu, atlet Kota Malang bertanding sebagai salah satu proses persiapan PON XX 2021 di Papua. Davin sendiri kata Jumadi, mengalahkan sejumlah atlet panahan nasional dari berbagai provinsi, yang dimungkinkan disiapkan untuk PON Papua.
“Kami juga sedang mempersiapkan atlet panahan Kota Malang untuk Porprov tahun depan. Harapannya organisasi Perpani Kota Malang bisa lebih tertata lagi, juga dapat meningkatkan capaian di masa mendatang. Prestasi atlet panahan Kota Malang terus lebih baik lagi,” kata ketua umum yang juga pelatih panahan Kota Malang tersebut.
Dansa juga Unggulan Kota Malang

Tidak hanya panahan, prestasi olahraga Dansa Kota Malang juga sangat membanggakan, dua medali emas dan satu medali perunggu kelas internasional diraih selama tahun 2021 ini. Ada nama Beatrix Anindita Larasati, Arriela Estee’, Patricia Trisno, dan Evelyn Alexia Ariella Gamas. Ketiganya bergabung dalam Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) Kota Malang sejak tahun 2019.
Meski baru tiga tahun bergabung IODI, Beatrix yang masih berusia 11 tahun, sudah meraih tiga medali emas Dansa Korea Open Online 2021. Capaian yang diraih anak kelahiran 2 September 2010 tersebut tentu tidak mudah. Bahkan dia bercerita, dirinya hampir mengalami kegagalan saat ikut kompetisi Dansa Internasional tersebut.
“Saya bersyukur orang tua dan pelatih selalu support, apalagi waktu saya tampil di Korea Open. Tapi waktunya kan masih pandemi, jadi tandingnya online. Nah, pas saya tampil, koneksi internet terputus. Tapi saya terus lanjut, untungnya koneksi cepat kembali online. Akhirnya saya sangat senang sekali kemudian bisa dapat medali emas,” kata atlet Dansa kelahiran Malang tersebut.
Begitu juga dengan Arriela Estee’ dan Evelyn Alexia Ariella Gamas, yang mengharumkan nama Kota Malang dan Indonesia di luar negeri. Salah satunya saat berkompetisi di BlackPool Online Autumn Festival of Dance 2021. Selama 2021, Beatrix meraih 16 medali emas, 14 medali perak, dan tiga medali perunggu. Arriela meraih dua medali emas, empat medali perak, dan 10 medali perunggu. Patricia meraih lima medali emas dan satu medali perak. Evelyn meraih sembilan medali emas, tujuh medali perak, dan empat medali perunggu.
Ketua Umum IODI Kota Malang Inchie Indrawati juga sangat bangga dengan raihan atletnya. Di saat banyak banyak atlet tidak bisa bertanding karena pandemi, kata dia, olahraga dansa bisa memberikan prestasi. Sebuah catatan yang luar bisa menurutnya, karena olahraga ini tergolong baru di Kota Malang. Pihaknya juga bisa melihat potensi-potensi atlet dansa Kota Malang untuk masa mendatang.
“Ini karena mereka menggali potensi diri sendiri, selain juga dorongan dari orang tua yang sangat luar biasa. Mereka membanggakan organisasi, Kota Malang, pelatih, dan semuanya. Daya juang mereka juga patut saya apresiasi,” tuturnya.
Disporapar Dorong Atletnya Berprestasi
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Dr. Ida Ayu Made Wahyuni, SH., M.Si mengatakan, pihaknya terus mendorong atlet Kota Malang berprestasi di kancah nasional dan internasional. Disporapar Kota Malang juga terus mengembangkan fasilitas-fasilitas penunjang olahraga di Kota Malang. “Untuk pembinaan kan memang di KONI, kami bantu fasilitasi seperti lapangan untuk panahan dan lainnya,” kata Ida.
Pemkot Malang kata Ida, terus berkomitmen mendukung program-program cabor di Kota Malang. Lewat anggaran yang melekat di Disporapar, latihan dan prestasi atlet terus mengalami perkembangan. Harapannya, prestasi-prestasi membanggakan terus mengharumkan nama Kota Malang di masa mendatang.
“Saat ini masih pandemi, para atlet memang ada yang latihan mandiri di rumah. Tapi kami juga berjuang, agar atlet-atlet Kota Malang bisa berpartisipasi dalam berbagai ajang bergengsi. Kami terus melakukan pemantauan dan berkomunikasi dengan cabor juga atlet. Mereka tetap semangat,” pungkasnya. (Ads)
Repoter : Feny Yusnia
Editor: Soejatmiko