Tugumalang.id – Sebanyak 35 peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) Yayasan Insan Permata Malang, mendadak jadi koki, Senin (19/6/2023). Mereka antusias mengikuti setiap arahan pendamping untuk membuat olahan bakso sehat hingga es buah jelly.
Kegiatan yang berlangsung di halaman sekolah itu dikemas dalam program Rayakan Prestasi bertajuk ‘Aku Bisa Jadi Koki’. Seluruh siswa tampak menikmati momen belajar sambil bermain tersebut.
Ketua Pelaksana, Qurrota A’yunin menyampaikan, bahwa Rayakan Prestasi merupakan agenda rutin dari Unit Tumbuh Kembang Talenta Insan Permata Malang yang berlangsung sejak tahun 2021 lalu. Tujuannya, untuk melatih kemandirian, eksplorasi motorik kasar, motorik halus, kepekaan indera dan life skill siswa PDBK.
Baca Juga: SMPIT Insan Permata Malang Terus Mencetak Siswa Berprestasi
“Rayakan Prestasi ini sudah tahun ketiga. Ini merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahun setelah selesai pembelajaran satu tahun akademik,” ujarnya.
Di tahun pertama, Rayakan Prestasi digelar bertemakan outbound. Pada tahun kedua, siswa diajak bersentuhan dengan air dan mengusung tema berenang. Tahun ini, tema agenda dikembangkan menjadi cooking class.
“Bedanya, di tahun pertama dan kedua pelaksanaan setiap jenjang PDBK berbeda. Maka, tahun ini semua jenjang digabungkan. Pesertanya dari jenjang PAUD, SD sampai SMP. Mereka berbaur menjadi satu, juga supaya melatih mereka untuk bersosialisasi dengan teman yang lebih besar dan lebih kecil, serta lingkup yang lebih luas,” tuturnya.
Baca Juga: Merdeka Belajar, Merawat Bhinneka Tunggal Ika Ala SMPIT Insan Permata Malang
Tambah Qurrota A’yunin, ada lima pos aktivitas yang disediakan. Pertama, pos pengenalan bahan. Kedua, pos pembuatan bakso. Ketiga, ada pos menggulung mie dan mengukus tahu. Pos keempat, mengiris agar-agar sebagai bahan minuman dan pos kelima, yakni pos di mana anak-anak belajar menyerut melon.
“Kami sangat hati-hati dalam memilih bahan (makanan dan minuman) yang digunakan, kesterilan perlengkapan yang akan kami pakai juga diperhatikan,” sambungnya.
Diketahui, sebagai salah satu sekolah inklusi di Malang, Unit Tumbuh Kembang Talenta ini menjadi supporting system yang semakin memperkokoh kualitas layanan pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus dan juga merupakan salah satu keunggulan Yayasan Insan Permata Malang.
Kepala Unit Tumbuh Kembang Talenta Insan Permata Malang, Finuril Aziza S.Pd, menuturkan ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan dalam pergelaran kegiatan ini. Selain jumlah PDBK yang bertambah dari tahun-tahun sebelumnya, kondisi dan kemampuan siswa ‘istimewa’ ini juga beragam atau multi diagnonis. Seperti down syndrom, autism, disleksia ataupun ADHD.
“Terselenggaranya kegiatan ini merupakan kerja sama antara Unit Tumbuh Kembang Talenta dengan unit-unit formal lainnya di Yayasan Insan Permata Malang, seperti PAUD, SD, SMP,” paparnya.
Sebab itu, pihaknya benar-benar memperhatikan kondusifitas kegiatan agar peserta didik dapat belajar dengan optimal. Sehingga, mereka memiliki pengalaman pembelajaran yang menyenangkan dan tidak terlupakan.
“Jadi tidak hanya meriah tapi agar anak-anak juga terstimulasi sesuai kebutuhan dan perkembangannya. Dengan harapan, anak-anak ini dapat melanjutkan tumbuh kembang dengan bahagia seiring banyaknya pengalaman yang bermakna bagi mereka,” tukas Finuril Aziza.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A