Tugumalang.id – Tak semua lansia mendapat keberuntungan tinggal layak di rumah bersama keluarga. Banyak lansia yang telantar di luar sana. Mereka tidur di jalanan ataupun gubug reyot. Berbagai alasan dan latar belakang menjadikan para lansia ini tidak terurus padahal mereka membutuhkan perawatan khusus.
Untuk menolong para lansia ini, Arief Camra berinisiasi mendirikan Griya Lansia Husnul Khotimah pada tahun 2019. Namun baru pada Juli 2021, bangunan untuk panti lansia ini terwujud dan bisa ditempati. Bangunan yang berada di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang tersebut mampu menampung hingga 60 lansia.
Selama tiga bulan sejak berdiri, Griya Lansia telah merawat 71 lansia. 11 di antaranya telah meninggal dunia. Lansia-lansia ini berasal dari berbagai kota di Pulau Jawa. Paling jauh dari Magelang dan Semarang. “Mereka rata-rata direkomendasikan dari jalur kerelawanan dan ada lima dinas sosial yang nitip ke kita,” tutur Arief.

Untuk merawat 60 lansia tidaklah murah dan mudah. Arief menggalang donasi dan juga berkampanye. Selain donasi uang, masyarakat juga bisa berdonasi dalam bentuk makanan, popok, dan kebutuhan lainnya. Bagi yang ingin menyumbang tenagapun dipersilakan.
“Di sini ada yang memang bekerja, ada juga yang sukarela. Biasanya kalau hari Minggu banyak relawan yang datang dari berbagai daerah,” ujar Nur, penanggung jawab Griya Lansia yang sehari-hari mengawasi kegiatan di panti.
Di Griya Lansia, para lansia selalu diajak beraktivitas. “Di sini aktivitasnya kami buat seperti di pondok pesantren,” kata Nur.
Selepas subuh, para lansia diajak berdoa bersama dan senam pagi. Selepas asar, mereka diajar mengaji Iqro. Kemudian ba’da magrib mereka diajari menghafal surat pendek dan doa sehari-hari. “Tapi karena mereka lansia, kami nggak memaksa (mereka) untuk ikut semua kegiatan,” tambahnya.
Ke depannya, Nur berharap ada lebih banyak orang yang tergerak membantu Griya Lansia, baik berupa donasi uang, barang, maupun tenaga.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Lizya Kristanti