MALANG, Tugumalang.id – Dunia sepak bola Indonesia berduka, salah satu legenda Timnas Indonesia dan Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro berpulang pada hari Selasa (25/2/2025) kemarin.
Pelatih yang menangani klub Liga 2, Deltras FC itu mengalami kolaps saat bermain sepak bola di Lapangan SIER, Surabaya. Sempat dilarikan ke Royal Hospital Surabaya tetapi pria kelahiran 1977 itu menghembuskan nafas terakhirnya di sana.
Kepergian Bejo menjadi duka mendalam bagi sepak bola Indonesia. Mengawali karier sepak bolanya dengan bergabung dengan PSSI Primavera dan Persebaya pada tahun 1994 lalu. Bejo yang identik dengan nomor punggung 5 dikenal sebagai salah satu bek yang bermain lugas dan tanpa kompromi.
Baca Juga: Kapten Timnas Indonesia U20 Minta Maaf Usai Garuda Muda Angkat Koper Lebih Awal di Piala Asia U20 2025
Selain itu, ayahanda dari pemain Persib Bandung, Rachmat Irianto itu juga memiliki kemampuan membaca permainan yang cukup baik.
Bersama Persebaya, Bejo merasakan manisnya menjuarai Liga Indonesia edisi 1997 dan 2004. Capaian prestasi itulah yang membuat namanya harum di kalangan suporter Persebaya, Bonek dan Bonita sebagai legenda hidup tim.
Bejo juga menjadi bagian dari tim pelatih Persebaya pada periode 2019 – 2023. Ia sukses mempersembahkan trofi pramusim Piala Gubernur Jatim 2020 bersama pelatih kepala, Aji Santoso.
Selain membela Persebaya, semasa aktif bermain Bejo juga sempat membela beberapa tim di Indonesia. Pada tahun 2003, ia membela PSPS Pekanbaru sebelum setahun berselang kembali ke Persebaya.
Baca Juga: Tak Ada Nama Arkhan Kaka, Ini 23 Pemain Timnas Indonesia U20 yang Dibawa Indra Sjafri ke Piala Asia U20
Kemudian pada tahun 2008, Bejo kembali berpisah dengan Persebaya dan memutuskan merapat ke Mitra Kukar. Setelah itu ia berpindah-pindah klub ke Persidafon Dafonsoro pada musim 2009/2010 terus bergabung dengan Deltras Sidoarjo pada musim 2010/2011.
Kembali ke Persidafon pada tahun 2011, hanya semusim kemudian Bejo memutuskan hijrah ke Perseba Bangkalan di tahun 2012 yang kala itu mentas di kasta kedua kompetisi sepak bola Indonesia.
Setelah berpindah-pindah klub, Bejo akhirnya memutuskan gantung sepatu pada tahun 2013. Tidak bisa jauh-jauh dari sepak bola setelah pensiun, ia terjun sebagai pelatih dan sempat menangani Persik Kediri, Persebaya Surabaya, Serpong City, dan Deltras FC.
Di level Timnas Indonesia, prestasi terbaik Bejo adalah mempersembahkan medali perak untuk Timnas Indonesia di SEA Games 1997 dan medali perunggu di SEA Games 1999.
Ia juga dua kali membawa skuad Garuda menempati posisi runner up Piala Tiger (sekarang Piala AFF) pada edisi 2000 dan 2002.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Herlianto. A