Tugumalang.id – Geliat pariwisata kampung tematik di Kota Malang, Jawa Timur, mulai bergerak selama masa libur lebaran 2023. Namun beberapa kampung tematik ternyata masih mati suri.
Kini, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang akan melakukan upaya membangkitkan kampung tematik yang mati suri tersebut.
Ketua Pokdarwis Kota Malang, Isa Wahyudi mengatakan, bahwa terdapat 23 kampung tematik di Kota Malang. Jika dirinci, ada 5 kampung sudah maju, 5 kampung berkembang dan 6 kampung sedang bangkit. Lalu ada 7 kampung telah mati suri alias tidak beroperasi.
Baca Juga: Pemkot Malang Rekomendasikan 22 Kampung Tematik Jadi Pilihan Berlibur
Ketujuh kampung yang mati suri itu di antaranya Kampung Rolak Indahku, Kampung Lampion, Kampung Karangbesuki, Kampung Kuburan Londo, Kampung Bambu Mewek, Kampung Gerabah dan Kampung Topeng.
Padahal menurut Isa, kampung wisata tematik lainnya mengalami peningkatan jumlah kunjungan dalam masa libur lebaran 2023. Setiap kampung tematik, setidaknya ada 100-300 wisatawan berkunjung per hari. Namun tidak untuk 7 kampung wisata yang mati suri itu.
Dia mengatakan bahwa penyebab mati suri itu karena beberapa faktor. Mulai adanya konflik internal, belum paham manajemen wisata, tak mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Malang hingga tak ada anggaran perbaikan sarana.
Baca Juga: Sandiaga Uno Kagumi Pesona Kampung Heritage Kayutangan Kota Malang
“Ini perlu disupport. Yang kami lakukan rencana kami mau umumkan mengadakan gerakan donasi kampung,” kata Isa, Senin (1/5/2023).
Dikatakan, kampung tematik yang banyak kunjungan akan bergotong royong membantu membangkitkan kampung tematik yang mati suri. Misalnya, membeli produk kampung tematik hingga membantu melakukan perawatan sarana kampung tematik yang mati suri itu.
“Jadi nanti kami donasikan lampion untuk Kampung Lampion, kita donasikan gerabah dengan cara membeli gerabah di Kampung Gerabah dan kemudian mendonasikan di Kampung Topeng dengan cara menghias kembali topeng. Itu akan kita lakukan,” jelasnya.
Tak hanya itu, Pokdarwis Kota Malang juga akan mendorong para pengelola kampung tematik di Kota Malang untuk melakukan sertifikasi tour manajemen dengan bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LPS).
“Kami akan fasilitasi seluruh kampung untuk melakukan sertifikasi agar semua pengelola dapat sertifikat tour manajemen. Kami kerja sama dengan LSP dan sudah izin ke Pemkot Malang,” tuturnya.
Kini, pihaknya juga tengah menyiapkan 100 peserta untuk dijadikan tour guide di 23 kampung tematik, termasuk 7 kampung tematik yang mati suri.
“100 peserta dari 23 kampung tematik itu akan kami ikutkan sertifikasi sebagai guide tour lokal. Jadi mereka harus meningkatkan kompetensinya,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A