Tugumalang.id – Bulan suci Ramadan menjadi momentum untuk saling berbagi kepada sesama. Hal itulah yang juga dilakukan Muhammad Ikhsan, warga Arjosari, Kota Malang.
Tak tanggung tanggung, pria yang pernah hidup susah di jalanan itu membagikan 7 ton beras kepada masyarakat dalam momen Ramadan 2025 ini.
Setidaknya, ada 1.400 warga yang mendapat beras kemasan 5 kilogram itu. Pembagian beras itu dilakukan di mushola Al Ikhlas Arjosari, Kota Malang yang didirikan Ihksan dan di Jabung, Kabupaten Malang pada 28-29 Maret 2025. Sontak saja, aksi sosial itu disambut antusias besar dari masyarakat.
Baca Juga: Beredar Video Bagi-Bagi Beras Saat Masa Tenang di Kabupaten Malang, Kedua Paslon Bantah Lakukan Money Politics
Salah satu penerima beras, Yuliana mengaku senang. Baginya, kegiatan tersebut cukup membantu masyarakat seiring dengan kondisi harga beras yang naik jelang Idul Fitri 2025 ini.
“Alhamdulillah bisa untuk menambah isi dapur. Harga beras sekarang mahal. Tentu ini sangat membantu warga, semoga bisa bermanfaat terus,” ucapnya.

Di ketahui, Ikhsan merupakan warga Arjosari yang pernah merasakan kerasnya hidup di jalanan ibu kota, Jakarta pada 1977. Di sana dia kerap membantu anak jalanan. Jumlahnya lupa, sampai ratusan katanya.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa di Malang Raya Hari Sabtu 29 Maret 2025
Dia kemudian pulang kampung halaman di Malang pada 1994 dan bekerja sebagai tukang las. Sebulan, gajinya hanya Rp 250 ribu. Sebagian dia tabung untuk digunakan sebagai modal membuka bengkel las sendiri.
Dari usaha itu, perekonomiannya mulai berkembang. Usahanya juga merambah ke berbagai bidang usaha lain.
Seperti usaha rumah kos hingga usaha jual beli tanah. Ikhsan juga mendirikan Pasar Rakyat di sekitar Terminal Arjosari dari dana pribadi untuk menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar.
“Saya hanya orang biasa. Tapi saat Allah memberikan rezeki, saya juga harus memberikan kepada umat-Nya,” kata Ikhsan.
Ikhsan mengatakan, siapapun yang mau bekerja keras, berani, jujur dan peduli ke sesama, maka akan menemui kesuksesan. Bagi pria yang dikenal kerap membantu janda itu, harta bukan segalanya. Sebab, semua hanya titipan Sang Pencipta.
“Makanya saya gak pernah takut melarat, karena saya punya Allah dan harus terus bermanfaat,” ujarnya.
Ikhsan juga mendirikan mushola yang tak pernah ditutup. Sebab, dia ingin tempat ibadah yang dia dirikan bisa dimanfaatkan untuk siapapun dan kapanpun. Layaknya rumah Allah yang terbuka untuk siapapun.
“Hidup ini semakin hari kan semakin dekat dengan kematian. Jadi kalau tak ingat dan tak bermanfaat ya percuma,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A