MALANG | TuguMalang.id – Peran anak muda dalam mengembangkan industri kopi di Indonesia sangatlah penting. Namun kenyataannya menurut pakar kopi dunia, Manuel Diaz, peran mereka masih banyak berada di hilir atau ritel. Sementara yang berperan banyak dalam pengembangan industri kopi di hulu atau di perkebunan masih orang-orang tua.
Menurut Manuel, konsumsi kopi di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Akan tetapi, produktivitasnya tidak menunjukkan peningkatan yang berarti.
“Hanya orang-orang tua yang mengupayakan kopi di hulu. Sudah saatnya memberi arahan pada anak muda untuk terjun ke perkebunan kopi,” ujarnya, saat ditemui usai acara diskusi kopi Robusta yang digelar Perusahaan kopi Akartana di Ekowisata Kebun Kopi, Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Rabu (31/8/2022).
Ia menambahkan jika anak mudah tidak tergerak mengembangkan perkebunan kopi, maka industri kopi di Indonesia akan mati. Ia menyebut beberapa negara telah mengalami hal tersebut, seperti Uganda, Meksiko, Filipina, dan sebagainya. Alih-alih bekerja di kebun, anak-anak muda di negara tersebut lebih memilih mencari uang di luar negeri.
“Anak muda Filipina dan Meksiko memilih bekerja di luar negeri seperti Amerika Serikat dan negara-negara penghasil minyak. Mereka pulang ke negara asalnya membawa uang,” ujar Manuel.
Ia berharap anak-anak muda di Indonesia memiliki ruang untuk mengembangkan potensi kopi di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia bisa naik peringkat dalam produksi kopi dunia.
Ini juga akan membuat anak-anak muda memilih bekerja di Indonesia dibandingkan luar negeri.
“Kopi bisa membawa anak-anak muda kembali ke Indonesia,” kata Manuel.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: Jatmiko