MALANG, Tugumalang.id – Pemerintah Kota Malang menjanjikan subsidi untuk operasional angkot di Kota Malang. Subsidi itu diungkapkan Wali Kota Malang usai ratusan sopir angkot melakukan aksi penolakan terhadap kebijakan skema jalur satu arah kawasan Kayutangan Heritage, Kota Malang pada Senin (20/2/2023).
Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan bahwa pihaknya akan mengkaji alokasi anggaran untuk subsidi operasional angkot di Kota Malang itu. Dia menyampaikan bahwa subsidi itu tidak hanya untuk sopir yang terdampak kebijakan skema satu arah saja, namun untuk semua sopir angkot di Kota Malang diperkirakan akan merasakan subsidi itu.
“Nanti akan kami hitung, ini masih kami analisa. Jadi subsidi ini untuk semua angkot gak cuma yang terdampak saja,” ucapnya.

Selain subsidi operasional angkot, Sutiaji juga mengatakan akan memberikan subsidi untuk pelajar Kota Malang yang menggunakan angkot. Menurutnya, subsidi pelajar itu juga akan berdampak pada pertambahan pemasukan sopir angkot di Kota Malang.
“Jadi pelajar nanti juga akan kami subsidi. Sehingga yang merasakan nanti juga teman teman sopir mikrolet,” ujarnya.
Sutiaji menyampaikan bahwa pihaknya akan mengalokasikan anggaran subsidi operasional angkot dan subsidi pelajar sekitar Rp 5-6 milyar.
“Insyaallah akan kami anggarkan sekitar Rp 5-6 milyar. Supaya teman teman sopir juga merasakan,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan bahwa terdapat sekitar 659 sopir angkot yang bakal disuplai subsidi itu. Dikatakan, setiap sopir angkot akan disubsidi sebesar Rp 600 ribu untuk 2 bulan.
“Mudah mudahan bisa untuk mengangkat dan membantu angkutan publik ini bangkit kembali. Kami juga lakukan semua ini (rekayasa lalu lintas) agar masyarakat aman dan nyaman,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko