Tugumalang.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu bakal menambah suntikan alokasi anggaran bagi hasil kepada pemerintah desa. Masing-masing desa diproyekaikan bakal menerima suntikan dana hingga sebesar Rp 5 miliar.
Suntikan dana ini sebagai komitmen Wali Kota yang baru Nurochman – Heli Suyanto dalam memperkuat ekonomi desa. Langkah ini sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk memperkuat ekonomi pedesaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Baca Juga: 9 Desa di Kota Batu Mulai Jalani Tahap Penilaian Lomba Desa 2025
Wali Kota Batu Nurochman menjelaskan suntikan anggaran ini diharapkan dapat memperkuat pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar di desa-desa. Dengan begitu, manfaatnya juga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Nurochman menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen Pemkot Batu dalam mendorong pertumbuhan ekonomi desa. ”Dengan anggaran yang lebih besar, pemerintah desa bisa lebih optimal dalam menjalankan program-program yang berkelanjutan,” ujarnya, Kamis (13/3/2025).
Baca Juga: Batu Moslem Fashion Runway 2025 Hadirkan 30 Desainer Terbaik
Selain meningkatkan anggaran desa, Pemkot Batu juga merancang program menggerakkan perekonomian desa lainnya. Seperti salah satunya seperti pembangunan mall usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Mall UMKM ini akan menjadi sentra pemasaran bagi produk-produk UMKM di Kota Batu.
”Harapannya para pelaku usaha desa diharapkan bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan berkelanjutan,” jelasnya.
Cak Nur, sapaan akrabnya, menegaskan jika tiap tahunnya, suntikan dana yang bersumber dari APBD itu rencananya akan dialokasikan setiap tahunnya. Implementasinya berupa program yang berkaitan langsung dengan visi misi kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Dengan begitu, harapannya akan terjadi sinkronisasi kebijakan pemerintah kota dan pemerintah desa hingga bisa diberikan dengan skema bantuan keuangan khusus (BKK). Ini mengingat konsentrasi pembangunan ke depan adalah di wilayah desa dan kelurahan.
Tak hanya itu, Pemkot Batu juga berencana membentuk badan usaha milik daerah (BUMD) yang akan mengelola sektor pertanian, sampah, dan pengelolaan pasar. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan nilai tambah produk pertanian, serta menerapkan pengelolaan sampah yang inovatif dan ramah lingkungan.
Sebagai solusi terhadap permasalahan sampah, Pemkot Batu akan membangun kawasan industri pengolahan sampah. Program ini tidak hanya berorientasi pada lingkungan, tetapi juga diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat desa.
“Kami ingin memastikan bahwa pembangunan di desa-desa di Kota Batu optimal. Harapannya, masyarakat benar-benar merasakan kehadiran pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan mereka,” harapnya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Batu, Ludi Tanarto menegaskan jika rencana itu bagus dan masuk akal. Namun harus disertai dengan penjelasan teknis. Ini karena rata-rata APBDes ada di angka Rp4,5 miliar.
”Khawatirnya nanti kalau ditambahkan Rp 5 miliar untuk masing-masing desa itu akan kerepotan untuk mengatur anggaran, mengingat Kota Batu juga dihadapkan dengan kebijakan efisiensi anggaran,” kata dia.
Politisi PKS itu menilai jika rencana penambahan anggaran ini menjadi mungkin jika PAD di Kota Batu bisa digenjot hingga Rp400 miliar. Sehingga ketika pemasukan besar maka belanja juga bisa ditingkatkan.
Namun seperti diketahui, PAD 2023 yang ditargetkan Rp 251 miliar hanya terealisasi 83,18 persen atau Rp 209 miliar. Kemudian PAD 2024 ditarget Rp 281 miliar hanya terealisasi 91,38 persen atau sebesar Rp 256 miliar.
”Jadi yang masuk akal dari Rp 4,5 miliar menjadi Rp 5 miliar dan bukan Rp 4,5 miliar menjadi Rp 9,5 miliar,” tegasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A