Tugumalang.id – Wakil Ketua II DPRD Kota Batu Ludi Tanarto mendorong Pemkot Batu tak hanya gencar melakukan sosialisasi pilah sampah, tapi juga berikut menghadirkan solusinya. Persoalan sampah menjadi masalah prioritas yang harus diselesaikan pada 2025.
“Selama ini pengelolaan sampah di TPA Tlekung saya lihat belum maksimal. Sampah disana terbilang masih campur. Volume sampah tidak bisa berkurang maksimal. Apalagi saat libur panjang, justru menumpuk,” kata Wakil Ketua II DPRD Kota Batu, Ludi Tanarto, Kamis (27/2/2025).
Baca Juga: Maju Pilwali 2024, 4 Anggota DPRD Kota Batu Dipastikan Mundur
Menurut Ludi, sampah yang tidak dikelola dengan baik akan merusak citra Kota Batu sebagai Kota Wisata. Dampaknya berujung pada minat kunjungan wisatawan itu pula.
Ludi membeberkan setiap harinya di Kota Batu ada sekitar 130 – 140 ton sampah masuk ke TPA Tlekung. Jika digabung dengan hari libur dan hari raya, prosentasenya bisa sampai 158 ton.
”Tentu jika tidak dimulai dari sekarang, maka dampak yang ditimbulkan akan sangat besar. Mulai polusi udara, polusi air dan kesehatan masyarakat,” ujar politisi PKS ini.
Baca Juga: Maju Pilwali 2024, 4 Anggota DPRD Kota Batu Dipastikan Mundur
Menurutnya, tak hanya dengan menggencarkan sosialisasi metode polah sampah, melainkan Pemkot Batu juga harus menyediakan tempat pilah sampah sendiri. ”Jadi masyarakat udah gak perlu milah lagi, karena tempatnya sudah beda-beda,” ujarnya.
Dengan begitu, sosialisasi yang dilakukan oleh Pemkot Batu tidak muspro karena masyarakat maupun pengunjung hanya diminta tinggal tertib mengikuti sistem pemilahan yang jelas dengan adanya tempat khusus untuk sampah organik dan non-organik.
“Jadi ke depan sudah tidak boleh ada lagi yang membuang sampah sembarangan. Semua harus memilah sampahnya masing-masing. Harus ada tanda yang jelas untuk lokasi pembuangan sampah organik dan non-organik,” pungkasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A