MALANG | TuguMalang.id – Dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI), Pemerintah Kota Malang menyelenggarakan lomba olahraga tradisional hingga futsal pada 18 – 19 Agustus di Stadion Gajayana.
Sebab itu, kegiatan ini melibatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Malang. Mulai dari Wali Kota Malang, hingga jajaran samping seperti Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), perbankan, TNI dan Polri.
Dalam kesempatan itu, Sutiaji menyampaikan, kegiatan ini sebagai salah satu upaya untuk memeriahkan momentum kemerdekaan.
“Jika hari Jum’at kita biasanya gowes (bersepeda), belanka masalah ke kampung-kampung. Maka, kini kita peringati 77 Tahun Indonesia Merdeka dengan mengajak seluruh jajaran untuk memeriahkan melalui bertanding,” kata dia.
Menurutnya, tujuan dari pertandingan ini tak lain adalah kebersamaan dan menjunjung tinggi sportifitas hingga kekompakan. “Dan bersyukur. Kita ikut memeriahkan tanpa peduli ada yang pejabat atau bukan. Tapi sesuai dimana kita berada, yakni sebagai masyarakat Kota Malang,” jelas dia.
Terlebih, dengan adanya perlombaan tradisional. Ia berharap dapat mematikan semangat masyarakat untuk terus melestarikan budaya leluhur. “Bung Karno sejak dulu menyampaikan bahwa musuh terbesar kita adalah bangsa yang hilang jati dirinya. Maka, paling tidak kita juga bangga terhadap berbagai olahraga kita dulu. Apalagi kalau olahraga, apapun itu kan bisa mengingatkan masa lalunya,” tukas dia.
Salah satu panitia dalam acara tersebut, Mulyono mengatakan, acara tersebut merupakan tempat untuk berinovasi, berkreasi, dan bersolidaritas, dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Karena di tahun 2022 ini merupakan tahun yang kritis. Maka kita harus kembali membangkitkan semangat teman-teman di lingkungan Pemkot Malang. Mulai dari membangkitkan solidaritas dan komitmen. Karena yang dituju adalah sejahtera dan pada akhirnya makmur,” tambahnya.
Dijelaskan Mulyono, ada lima macam lomba yang diselenggarakan. Yakni, futsal, dagongan, gobak sodor, terompah panjang, egrang, dan lomba suporter kreatif.
Selain itu, selama berlangsungnya lomba, para ASN tidak dibebastugaskan. Sebab, saat ini pekerjaan dapat dikerjakan dari mana saja, tidak selalu di kantor.
“Tidak di bebas tugaskan, karena kita pelayan masyarakat, jadi berkesempatan untuk menggeser waktu kerjanya. Sekarang ASN didorong menjadi pekerja dari mana saja. Artinya kalau butuh laptop ya laptopnya di bawa, dan sekarang komunikasi mudah lewat handphone (HP),” imbuhnya.
Ditambahkannya, bahwa yang paling penting dicari dalam perlombaan ini adalah keberanian dalam berpartisipasi. Sehingga diharapkan dapat menjadi pemicu pertumbuhan bagi masing-masing OPD di Kota Malang.
“Saya menggawangi teman-teman ini yang penting bukan hadiah, tetapi mereka harus kompak bersama, ini juga bentuk silaturahmi,” tambahnya.
Reporter: Feni Yusnia
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id