MALANG, Tugumalang.id – Ahmad Dzulfikar Nurrahman, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang mendorong adanya transformasi digital di lingkungan kerjanya untuk pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Upaya ini kemudian mendapat apresiasi dalam bentuk KORPRI Awards yang ia terima pada akhir November 2023 lalu.
Penghargaan yang ia terima merupakan kategori Mitra yang berarti ia memiliki peran dalam memberdayakan Aparatur Sipil Negara. Di dalam penggunaan teknologi informasi ini, Dzulfikar melibatkan seluruh ASN yang ada di DLH Kabupaten Malang, khususnya yang masih berusia muda.
Dzulfikar bahkan membentuk tim pengelola sistem informasi dan digital komunikasi DLH Kabupaten Malang.

“Saya coba dorong teman-teman ASN terutama yang muda untuk respon terkait perkembangan teknologi. Ini saya wadahi juga. Saya buat tim namanya informasi teknologi dan digital komunikasi,” kata Dzulfikar saat dihubungi Tugu Malang ID beberapa waktu lalu.
Di dalam tim ini, mereka juga juga belajar berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Ini disebabkan banyak urusan DLH Kabupaten Malang yang berkaitan dengan isu-isu global seperti sampah dan emisi.
“Itu mulai saya coba gerakkan teman-teman untuk komunikasi dalam bahasa Inggris walaupun nggak perfect,” ujar lulusan S2 Manajemen Konstruksi Teknik Sipil Universitas Brawijaya ini.
Setidaknya terdapat tiga inovasi yang telah dikembangkan oleh Dzulfikar bersama ASN DLH Kabupaten Malang, yakni Si Gasspol, Simple Bang, dan i-Marina.
Si Gasspol atau Integrasi Pengawasan Sungai Deteksi Sumber Polusi adalah aplikasi untuk mengawasi sungai berbasis online yang dilengkapi dengan peta digital.
Si Gasspol berfungsi untuk memudahkan pengawasan kualitas air sungai yang ada di Kabupaten Malang. Aplikasi ini bisa digunakan oleh kader-kader DLH Kabupaten Malang untuk melapor ketika ada temuan pencemaran sungai di daerah mereka masing-masing.
“Ketika ada pencemaran sungai, mereka (kader) bisa melakukan tracing, kemudian difoto. Nah itu otomatis connect ke aplikasi (Si Gasspol) dan ada peta digitalnya juga. Koordinat itu langsung ketemu di peta itu. Akhirnya kami selaku pengambil kebijakan ini punya data yang komprehensif,” papar Dzulfikar.
Inovasi lainnya yang dikembangkan oleh Dzulfikar dan kawan-kawannya adalah Simple Bang atau Sistem Informasi Pemulihan Lahan Bekas Tambang.
Aplikasi ini dikembangkan untuk mendukung optimalisasi kegiatan penghijauan dengan memberikan informasi kepada masyarakat terkait kegiatan pemulihan lahan kritis bekas tambang.
Kemudian inovasi lain yang dikembangkan adalah i-Marina atau Integrated Mangrove Restoration Management. Inovasi ini membantu program konservasi mangrove yang dimiliki DLH Kabupaten Malang.
“Sebelumnya kami memetakan secara manual, kemudian pendataan itu cuma lewat data tahunan. Nah, ini coba kami konsep menjadi peta digital. Peta ini bisa di-update sewaktu-waktu dan di-upgrade tampilannya. Masyarakat luas juga bisa mengakses,” ujar Dzulfikar.
Transformasi digital ini masih digunakan di DLH Kabupaten Malang saja sebagai role model atau sampling. Namun, Dzulfikar berharap transformasi digital bisa diterapkan di semua instansi Pemerintah Kabupaten Malang.
Baca Juga Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A