Tugumalang.id – Meski persebaran COVID-19 mulai mereda, pelaku pariwisata di Kota Batu wajib untuk tetap memperketat protokol kesehatan Cleanliness, Healthy, Safety, dan Environmental Sustainability (CHSE) karena diperkirakan jumlah kunjungan wisata nanti akan membanjir.
Hal ini ditegaskan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko bahwa kewaspadaan tetap harus ditingkatkan, terutama oleh pelaku pariwisata. Pada dasarnya, persebaran wabah tetap tidak bisa diprediksi.
”Saya minta untuk CHSE tetap diterapkan secara ketat. Selain itu, protokol kesehatan COVID-19 juga harus diperkuat,” tegas Dewanti.
Selain itu, dari sisi wisatawan atau pemudik nanti juga diwajibkan telah menerima vaksin dosis ketiga atau booster. Sementara itu, jika belum mendapat vaksin lengkap, maka pemudik wajib menyertakan hasil tes PCR dengan masa 3×4 jam sebelum waktu perjalanan.
”Artinya, yang masuk ke sini dia sudah mendapatkan vaksin booster. Namun, jika baru dapat dua dosis, ya harus tes PCR,” terangnya.
Lebih lanjut, situasi persebaran virus corona di kota wisata ini, kata Dewanti, sudah mulai kondusif. Kota Batu dikategorikan sebagai zona kuning atau wilayah dengan risiko penularan rendah.
Dewanti berharap situasi ini bisa terus terkendali hingga hari lebaran nanti.
Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi menuturkan siap untuk melakukan komitmen itu demi memutus rantai penularan COVID-19. Pandemi yang berlangsung selama dua tahun kemarin sudah sangat memukul telak sektor pariwisata.
Artinya, kehidupan pariwisata memang mau tidak mau membutuhkan kedatangan orang. Sebab itu, jaminan keamanan juga menjadi tanggung jawab pelaku pariwisata.
”Selain kami juga harus memperketat protokol kesehatan, kami juga memilih untuk tidak menaikan harga daripada harus kehilangan wisatawan,” ujar Sujud.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id