MALANG, Tugumalang.id – Penggunaan Artificial Intelegent (AI) saat ini dianggap sebagai ancaman bagi pelaku ekonomi kreatif (ekraf). Hal ini disebabkan ada penggunaan AI yang mencuri konten milik pelaku ekraf.
AI data consultant, Asandra Salsabila mengatakan bahwa, kendati hal tersebut ilegal, namun AI bukanlah hal yang perlu ditakutkan. Apabila dimengerti dan dimanfaatkan dengan baik, AI justru bisa digunakan untuk memaksimalkan potensi pelaku ekraf.
“AI itu tidak harus ditakutkan. Justru AI itu harus dirangkul, dimengerti, dan dibuat sebagai skill,” ujar Sandra saat mengisi diskusi Malang Creative Center (MCC) Masa Depan Ekonomi Kreatif di Kota Malang di Hotel Aria Gajayana, Jumat (17/11/2023).
Baca Juga: Pj Wali Kota Wahyu Optimis PKK Mampu Perkuat Ekonomi Kreatif
Ia memberi contoh pemanfaatan AI yang bisa membantu usaha ekraf adalah sebagai agensi AI model, software house, dan data management. Pemanfaatan seperti ini belum banyak dimanfaatkan di Kota Malang.
“Di Jakarta, sekarang bisnis food and beverage seperti bakery local sudah main aplikasi big data, data analysis User Interface (UI) research. Jadi mereka sangat berkembang dari sisi teknologi,” jelasnya.
Bagi warga Kota Malang yang ingin mempelajari AI lebih dalam, Sandra menyebut fasilitas di Malang Creative Center (MCC) sudah cukup memadai untuk itu. Mereka bisa memanfaatkan IT lab di MCC secara gratis untuk mengembangkan pengetahuan dan skill.
Baca Juga: 5 Sektor Ekonomi Kreatif Bisa Jadi Penyangga Kesejahteraan Warga Kota Malang
“Saya melihat ada opportunity bagus sekali untuk sumber daya manusia di Malang karena ini kota pendidikan, sehingga belajar data dan AI itu sangat bisa dilakukan,” tutur Sandra.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko