Tugumalang.id – “Arsitektur bukan hanya sekedar merancang bangunan fisik, namun juga mengemas makna positif yang ingin disampaikan kepada para penghuninya melalui tata ruang dan penataan bangunan,” kata Ar Livie Sukma Taristania IAI dari AAA Studio Architects, saat menjadi narasumber dalam Bedah Karya Arsitek yang diselenggarakan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Wilayah Malang, pada Jumat (11/3/2022).
Menurut Livie, sapaannya, arsitek merupakan profesi yang menjembatani ide untuk dijadikan sebagai bangunan secara fisik.
“Dunia arsitektur itu sangat luas karena tugas kami bukan hanya menyediakan wadah tapi bagaimana memberikan dampak secara baik untuk gedung tersebut. Jadi nggak cuma dinding, dingin, kemudian atap, tapi gimana supaya bangunan itu menjadi nyaman dan berfungsi dengan baik,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Livie membedah karya arsitekturnya yang kerap lolos dalam kompetisi nasional maupun internasional yakni Kawasan Masjid dan Mausoleum Daikha yang berlokasi di Jambi dan direncanakan tahun 2018.
Karya ini dilatarebelakangi keinginan klien untuk mengenang sosok pendahulunya yang banyak berjasa dalam hal kebaikan. “Pendahulunya ini merupakan sosok yang dikagumi. Ia bahkan mewaqafkan 10 hektar tanah untuk dimanfaatkan sebagai kawasan pendidikan yang saat ini dikelola oleh anaknya. Karena itu, anaknya ingin mengenang jasa-jasa beliau melalui desain bangunan ini,” urainya.
Kawasan Masjid dan Mausoleum itu terdiri dari fungsi masjid, great hall, family hall, memorial hall, main tomb, dan kompleks pemakaman keluarga.
“Bagian arsitektural yang paling penting dalam karya ini adalah konektivitas antara fungsi-fungsi yang memberikan pengalaman ruang dan perjalanan spiritual yang berbeda,” kata dia.
Karenanya, konsep yang ditampilkan cenderung menonjolkan sisi religius. Desainnya dibuat mewah namun sederhana dengan dominan warna putih. “Kami ingin memberikan pesan untuk mengingatkan pada konsep hidup setelah kematian,” jabarnya.
Sehingga, lanjut dia, manusia yang masih hidup seolah diingatkan bahwa ketika sudah tiada pasti ada yang akan ditinggalkan dan diingat oleh yang masih hidup. Entah itu hal kebaikan ataupun keburukan.
“Pesannya di sini adalah bagaimana beliau berjasa, selain sosok pribadinya, juga peninggalannya yang baik dan bermanfaat sehingga ada jasa-jasa beliau yang masih dikenang,” paparnya.
Soal inspirasi desain, Livie menyampaikan bahwa pada dasarnya ide desain itu diawali dari klien. “Saya pribadi, inspirasi itu didapat dari pengalaman pribadi sekaligus juga ada pengaruhnya dari tugas yang diberikan oleh klien yang kemudian kami kembangkan menjadi sebuah desain,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Livie juga memberikan apresiasi atas berlangsungnya Parade Arsitektur Nasional 2022 bertajuk ‘Arsitektur Hari Ini: Menelusuri Ruang dan Waktu’, pada 10-13 Maret 2022.
Menurutnya, ini menjadi momentum untuk mendekatkan diri kepada masyarakat melalui karya-karya arsitektur yang telah diaplikasikan sebelumnya.
Terlebih, lanjut dia, kegiatan ini juga dapat memicu semangat arsitek muda untuk menambah wawasan dan ikut menghasilkan banyak karya sehingga menjadi arsitek yang handal ke depan.
Ketua IAI Wilayah Malang, Ar Sahirwan IAI AA menyampaikan bahwa kegiatan ini dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Sekaligus menjadi wadah kreativitas para arsitek. Terlebih, pihaknya juga menggandeng lima perguruan tinggi dengan Prodi Arsitektur di Malang Raya untuk ikut meramaikan rangkaian acara.
Kelima perguruan tinggi itu di antaranya Universitas Brawijaya, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Merdeka, Sekolah Tinggi Teknik Malang, hingga Institut Teknologi Nasional Malang.
Selain menjadi wadah, juga untuk regenerasi dan menyiapkan arsitek yang inovatif dan profesional. “Kami memberikan peluang kepada mahasiswa untuk (Sabtu, 11/3/2022) membuat acaranya sendiri, mereka bebas mengekspresikan karyanya masing-masing,” bebernya.
Diketahui, selain Livie juga ada beberapa arsitek yang turut berpartisipasi dalam Bedah Karya ini, di antaranya Kamawardhana Heksa Putra ST dari studio Duamusim Architecture; Ar Akhmad Fatah Yasin IAI dari Imajiner Architects; Faizah Tri R ST dari Otra Architects; Agung Budi Prasetyo SArs dari Aksen Architects; dan banyak lagi.
Sebanyak 65 karya juga ikut dipamerkan dalam gelaran yang berlangsung selama tiga hari itu. Puluhan karya tersebut terdiri dari sembilan karya pengabdian dan 56 karya dari 34 arsitek IAI Wilayah Malang.
Ajang pameran ini juga menjadi rangkaian kegiatan yang diselenggarakan untuk menyongsong Musyawarah Wilayah (Muswil) IAI Wilayah Malang Ke-VIII yang puncaknya akan berlangsung pada Sabtu, 12 Maret 2022 mendatang.
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Terlebih dengan berbagai karya desain arsitektur yang dipamerkan.
Menurutnya, IAI Wilayah Malang punya andil besar dalam pembangunan, khususnya di Kota Malang.
“IAI ini punya banyak karya yang tersebar di beberapa kota. Apalagi saya melihat beberapa karyanya juga digunakan pengabdian di beberapa lokasi terdampak bencana seperti erupsi Gunung Semeru, Gempa Lombok, Gempa Palu, dan sebagainya,” sebutnya.
“Kami harapkan IAI Wilayah Malang ini bisa membantu dan mengawal pembangunan di Kota Malang ke depan,” harapnya.
IAI Wilayah Malang sendiri merupakan asosiasi profesi arsitek yang dibangun atas dasar visi dan misi yang sama dari anggotanya yakni memajukan arsitektur dan pembangunan di Indonesia.
IAI yang kini tercatat memiliki 702 anggota ini, berkewajiban membina profesi arsitek Indonesia dan membantu kebutuhan anggotanya dalam hal profesi.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id