MALAMG, tugumalang.id – Wali Kota Malang Sutiaji menjadi turut membawakan orasi ilmiah di pembukan Rangkaian Orientasi Studi dan Kehidupan Kampus (Oshika) bagi Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Islam Malang (Unisma) tahun 2023 dimulai, Senin (18/9/2023).
Bertempat di Gedung Bundar Al-Asy’ari Unisma, pria berkacamata itu membawakan orosi berjudul berjudul Menjadi Generasi Unggul Menyongsong Indonesia Emas 204.
Ia menyebut, bahwa untuk mewujudkan Indonesia Emas maka dibutuhkan lebih banyak generasi entrepreneurship. “Saya dulu kuliah di Malang berbekal motor,“ kata laki-laki kelahiran 13 Mei 1964 itu.

Bermodalkan satu kendaraan, Sutiaji muda lantas bertekad agar bisa menghidupi dirinya sendiri dan menjadi orang yang suskes. “Saya berangkatnya pakai motor Super Cub, harganya Rp 625 ribu waktu itu. Rp 600 ribu dikasih orang tua, yang Rp 25 ribu nyari sendiri,” terangnya.
Baca Juga: Oshika Maba 2023, Unisma Sambut 3.567 Mahasiswa Baru dari 32 Provinsi dan 8 Negara
Lalu ia keliling kesana sini, mencari aktivitas yang menghasilkan, mengasah jiwa entrepreneur di berbagai lomba dan kesempatan.
“Dari situ saya keliling, ngajar privat matematika, ngaji, mengikuti lomba ceramah, ilmiah. Kok ndak nyaman, kami jual (motor) untuk kontrok toko, jualan, mikir ketika itu bagaimana menghidupi diri sendiri, saya ajak adik-adik saya. Hal itu terus saya lakukan, sampai yang terakhir dulu saya menjadi importir shuttlecock,” urai pria asli Lamongan itu.
Dengan begitu, ia meyakini mahasiswa Unisma ini mampu menjawab lebih banyak tantangan masa depan. Seiring dengan milestone Unisma saat ini sebagai Entrepreneurial Unievrsity. “Dari 3 ribu mahasiswa (maba) ini harus tumbuh peluang 9 ribu pekerjaan,” tegasnya.
Sebab itu, Sutiaji mendorong mahasiswa Unisma agar membekali diri dengan kapasitas teknik yang dibutuhkan di era digitalisasi. Apalagi, Kota Malang punya modal besar untuk berperan signifikan mewujudkan Indonesi Emas. Baik kualitas SDM dan ekosistemnya.
“Ada MCC dengan 17 subsektornya. Ini bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa. Bahwa laboratorium perguruan tinggi adalah di masyarakat. Memang, pendidikan karakter dan kualitas SDM senantiasa jadi prioritas Kota Malang,” tambah alumnus UIN Malang itu.
Sementara itu, Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri MSi menyampaikan bahwa tahun ini Unisma menerima 3.567 maba. Dimana, 3.531 mahasiswa berasal dari 32 provinsi di Indonesia dan 36 mahasiswa merupakan mahasiswa asing yang berasal dari 8 negara.
Antara lain Rumania, Belgia, Yaman, Sudan, Korea, Palestina, Mesir, dan Timor Leste. “Sehingga saat ini mahasiswa Unisma secara keseluruhan hampir mencapai 17.000 mahasiswa, mereka berasal dari 34 Propinsi di Indonesia dan 37 Negara,” tutur Maskuri.
Ia berharap, dengan predikat sebagai mahasiswa, maba Unisma mampu memberikan manfaat dan kontribusi besar untuk menjadi pemimpin perubahan, mengubah budaya dan peradaban Indonesia serta dunia.
“Hari ini adalah momentum awal, dengan predikat, ‘mahasiswa’. Masa depan yang akan dihadapi akan lebih menantang. Karenanya, dibutuhkan persiapan diri yang baik. Kampus ini akan berusaha memberikan yang terbaik dalam mengembangkan hardskill dan softskill,” tutupnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter : Feni Yusnia
editor: jatmiko