TuguMalang.id – Ternyata memiliki tubuh pendek memiliki keuntungan tersendiri. Dibuktikan dengan sebuah studi yang dilakukan di tahun 2014 oleh University of Hawaii (UH). Melansir dari Manoa Hawaii , pria yang lebih pendek hidup lebih lama menurut penelitian oleh Kuakini Honolulu Heart Program (HHP) dan Kuakini Honolulu-Asia Aging Study (HAAS).
Bradley Willcox, salah satu ahli untuk penelitian ini bersama dengan tim membentuk kelompok terhadap orang dengan perawakan tinggi dan juga pendek. Kesimpulan yang didapatkan adalah semakin tinggi akan semakin pendek rentang hidup mereka.
“Kami membagi orang menjadi dua kelompok: mereka yang memiliki tinggi 158 cm atau lebih pendek dan 164 cm atau lebih tinggi. Orang yang tingginya 158 sentimeter atau lebih pendek hidup lebih lama. Kisaran diamati dalam semua keadaan dari 152 cm hingga lebih dari 182 cm. Semakin tinggi Anda, cenderung semakin pendek rentang hidup Anda,“ ujar Willcox.
Dijelaskan lebih lanjut hal tersebut merupakan pengaruh dari gen umur panjang yang dimiliki, dalam bahasa ilmiah dinamai sebagai FOX03. Peneliti juga memaparkan terkait studinya yang menunjukkan dalam hal ini pria yang pendek juga sangat mungkin memiliki kadar insulin darah yang lebih rendah dan lebih sedikit kanker.
Selain itu, melansir dari Independent, studi sebelumnya telah mengaitkan tinggi badan dengan umur panjang pada manusia, dalam kelompok sampel yang jauh lebih kecil. Ditemukan penjelasan seperti efisiensi pemompaan jantung yang lebih tinggi dan potensi penggantian sel yang lebih besar pada orang tinggi menjadi alasan.
Hal yang menarik adalah temuan mereka terhadap genotipe ini yang nyatanya dapat ditemukan pada beberapa spesies hewan. Untuk kali pertama penelitian menunjukkan kesesuaian antara ukuran tubuh dengan gen umur panjang atau FOX03 ini.
“Kami tahu itu pada model hewan yang menua. Kami tidak tahu itu pada manusia. Kami memiliki versi yang sama atau sedikit berbeda pada tikus, cacing gelang, lalat, bahkan ragi memiliki versi gen ini, dan itu penting dalam umur panjang di semua spesies ini,” paparnya.
Untuk diketahui, dalam penelitian yang telah dilakukan Dr. Willcox bersama dengan rekan sejawat lain, dia mengatakan bahwa tidak memantapkan pada patokan ukuran ataupun rentang usia khusus sebagai batas dalam analisis mereka.
Dia juga menegaskan bahwa tak perlu terlalu risau dan terpaku pada hasil yang telah ditemukan karena itu semua juga didukung dengan pola hidup yang dilakukan setiap individu. “Tidak peduli seberapa tinggi Anda, Anda masih bisa menjalani gaya hidup sehat,” imbuhnya.
Para peneliti menginsyaratkan untuk melakukan penelitian lanjutan karena Genotipe umur panjang, FOX03 dan hubungannya dengan tinggi hanya dianalisis dalam studi observasional terhadap 8.003 pria Amerika keturunan Jepang.
Penulis: Fonda Imelia Pradinitama
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id