TuguMalang.id – Perhimpunan Al-Irsyad, salah satu ormas berbasis keagamaan di Indonesia menggelar Muktamar Ke-3 di Pondok Pesantren Al-Irsyad Tengaran 7, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur, Senin (16/5/2022).
Dalam muktamar tersebut, resmi dilantik Ketua DPP dan pengurus Dewan Syuro masa jabatan 2022 hingga 2027. Jabatan Ketua DPP Perhimpunan Al-Irsyad tahun ini resmi dijabat Ustadz Ali Hasan Bawazier menggantikan ketua sebelumnya, Ustadz Yusuf Usman Baisa.
”Alhamdulillah, dari muktamar ke-3 ini memutuskan jabatan ketua DPP akan dijabat Ali Hasan Bawazier. Dari sini, semoga kiprah Perhimpunan Al-Irsyad di tengah masyarakat dan negara bisa lebih moncer,” ungkap Yusuf Usman Baisa yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro dalam konferensi pers.
Sebagai informasi, Perhimpunan Al-Irsyad adalah ormas sempalan dari ormas sebelumnya, Al-Irsyad Al-Islamiyah yang terbentuk pada 2008. Kiprah ormas ini jika dirunut secara sejarah sama tuanya dengan organisasi yang sudah ada seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, sudah ada sejak 1912.
Namun seiring berjalannya waktu, Perhimpunan Al-Irsyad memisahkan diri dari ormas sebelumnya dengan alasan untuk memfitrahkan kembali misi awal organisasi yang bergerak dalam pendidikan dan dakwah agama Islam.
Hal itu pula yang menjadi fokus kiprah organisasi kedepannya. Tentu dalam mewujudkan hal itu, perlu sinergi dengan lembaga lain dan juga masyarakat. Ini tampak dari tema Muktamar tahun ini yang bertajuk ‘Sinergi Membina Umat Berkemajuan dengan Pendidikan dan Dakwah’.
Selain membahas terkait AD/ART, sambung Yusuf juga membahas segala hal tentang kemajuan umat muslim dan juga bangsa Indonesia, tentunya lewat gerakan pendidikan dan dakwah. Sejauh ini, ponpes Al-Irsyad telah tersebar di penjuru daerah Indonesia, termasuk masjid dan juga para da’i.
”Mewujudkan gerakan tersebut, diperlukan kualitas individu yang baik. Sehingga kiprah dan peran organisasi dalam masyarakat bisa optimal,” tegasnya.
Kedepan, pihaknya memfokuskan untuk mencetak sekitar 3.300 kadernya untuk menjadi pribadi yang islami dan tangguh. Al-Irsyad sendiri tengah mengembangkan metode kepengasuhan berbasis fitrah (nurani) di sekolah holistik.
Diharapkan anak didik menjadi orang yang peka dengan kepedulian sosial dan ketangguhan fisik yang mumpuni. Dengan begitu, anak didik bisa menjadi pemimpin yang baik disekitarnya, baik secara mental, fisik dan akhlak.
”Secara karakter manudianya, menjadi manusia yang tangguh dan juga lembut sikapnya, siap berjuang bagi negara dan umat islam,” paparnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id