BATU – Sejak dimulainya proses revitalisasi Pasar Induk Among Tani pada 9 Februari 2022, rupanya hingga kini masih menemui kendala. Informasi dihimpun, molornya proses pembangunan ini karena kendala teknis berupa tiang listrik yang ada di dalam zona kawasan.
Tiang-tiang listrik milik PLN itu tersebar di berbagai titik dan mengganggu proses pembangunan. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kota Batu, Bangun Yulianto.
Terkait hal ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan PLN dan solusinya adalah dilakukan pemindahan. Namun tentu itu tidak mudah. Akibatnya, proses pembangunan fisik berupa pemasangan tiang pancang hingga pembesian kolom terpaksa mundur hingga 2 minggu.
”Kami sudah ketemu tiga kali. Harapannya agar tidak terjadi kemoloran yang semakin panjang, pengerjaan tetap dilakukan selama tidak mengganggu tiang listrik di sana,” terang dia.
Ada sejumlah tiang listrik yang cukup banyak untuk dipindahkan. Seperti di sisi selatan, ada 3 tiang yang harus dipindahkan. Lalu di sebelah barat atau di depan pasar dengan jumlah lebih dari 3 tiang.
Terpisah, Manager Unit Layanan Pengadaan PLN Kota Batu, Dwi Sukris Widodo menuturkan jika soal itu pihaknya sedang dalam pengajuan anggaran untuk mencabut tiang-tiang listrik tersebut. Menurut dia, pencabutan tiang listrik itu di luar tanggungan operasional.
”Ada mekanismenya sendiri. Kami masih harus melakukan pengajuan anggaran ke pihak Lembaga Pemantau Penyelenggara Pemerintah (LP3) Kota Malang. Saat ini masih diproses,” jelasnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga telah melakukan pendataan untuk disesuaikan dengan anggaran yang akan dikeluarkan nanti. ”Saat ini keluhan yang dari Pemkot itu sedang kami hitung, berapa total anggaran pemindahan tiang listriknya,” jelasnya.
Seperti diketahui, Pasar Induk Among Tani yang berdiri di atas tanah seluas 44.245 m² ini nanti akan dibangun dengan struktur atas menggunakan kerangka pipa baja ini terdiri dari 3 lantai yang dibagi seusai dengan zonasi dagangan.
Konsep dari pasar ini nanti akan tetap jadi pasar tradisional, namun bisa jadi jujugan wisatawan karena akan mengusung konsep green building, dan juga ramah anak hingga ramah difabel.
Pembangunan Pasar Induk Among Tani Batu menggunakan dana APBN sebesar Rp 200 miliar. Pemenang lelang tender pekerjaan revitalisasi ini adalah PT. Sasmito dari Surabaya senilai Rp 151 miliar. Ada efisiensi anggaran Rp 49 miliar.
Reporter: Ulul Azmy
editor:jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id