Tugumalang.id – Penampakan belasan bocah yang bermain di malam hari di TPU Kuburan Londo Kota Malang menyisakan misteri. Pasalnya, belasan bocah itu tiba tiba menghilang ditelan kegelapan saat warga memberanikan diri untuk mendekati.
Seorang pedagang kopi dan makanan disekitar TPU Kuburan Londo, Kasiati (58) menceritakan kesaksiannya. Dia mengaku kerap mendapati penampakan belasan bocah yang bermain di makam itu, baik malam maupun sore hari.
“Jumlahnya banyak, belasan lah. Mereka kadang terlihat bermain di makam malam hari, ada yang lari lari seperti anak anak pada umumnya. Tapi saat didekati hilang,” ucapnya.
Baca Juga: Supir Angkot di Kota Batu Bangun Mobil Wisata, Ini Penampakannya
Menurutnya, penampakan belasan bocah itu seperti anak-anak kisaran usia 5 tahun sampai 6 tahun. Ada yang laki-laki dan ada juga perempuan. Mereka berpakaian lengkap layaknya anak biasa.
“Awalnya saya kira anak anak biasa, tapi kok malam malam main di makam. Tapi setelah mereka hilang saat saya dekati, ya akhirnya merinding,” ungkapnya.
Kasiati tak sekali mendapati penampakan belasan bocah itu. Dia mengaku juga pernah melihat sosok tinggi besar berpakaian orang Belanda. Tapi sosok yang sering dia temui adalah sosok belasan bocah itu.
Baca Juga: Ini Penampakan Garang Bus Baru Arema FC
Suatu hari, bulu kudu Kasiati berdiri tegak saat menjaga warung di sore hari jelang magrib. Saat itu, dia mendengar suara anak yang yang memanggilnya dengan kata “Buuu,”.
Dia mengira suara itu adalah anak yang mau membeli dagangannya. Entah kopi, gorengan atau nasi. Secara spontan, Kasiati pun menjawab panggilan itu. “Iyaaa,” sahutnya.
Namun saat dia berdiri dan mengamati sekitar warung, tak satupun orang maupun anak yang tampak di sekitar warungnya. Dengan perasaan yang campur aduk, Kasiati kembali ke tempat duduknya sambil berpikir keras dan bertanya tanya suara siapa yang memanggilnya tadi.
Dia pun segera berberes untuk menutup warung dan pulang karena matahari hendak terbenam. Terlebih, lokasi warung miliknya ada di dalam kawasan kuburan.
Kasiati juga mengungkapkan bahwa sosok bocah tak kasat mata juga pernah mengikutinya hingga ke rumah. Kala itu, dia membawa pulang bunga plastik di suatu makam orang dewasa dan sudah minta izin.
“Ternyata saat di rumah, cucu saya nangis terus. Lalu sempat bilang anak ini mesti ngajak main terus, tapi keluarga gak ada yang lihat,” paparnya.
“Itu ikut ke rumah sampai seminggu. Kata orang orang, itu karena saya membawa bunga plastik dari makam yang ternyata itu sudah diminta (dimiliki) sosok bocah itu,” lanjutnya.
Cerita soal penampakan bocah di makam itu juga dialami seorang pedagang jamu. Kasiati mengatakan bahwa seorang pedagang jamu itu pernah berjualan sampai ke dalam makam tanpa permisi.
“Pedagang jamu itu terjatuh dari sepedanya seperti terbanting. Kabarnya, pedagang jamu itu tak sengaja melindas kaki sosok bocah yang duduk di bawah. Akhirnya pedagang jamu itu sakit sampai 2 minggu,” bebernya.
Sementara itu, salah satu petugas gali kubur TPU Kuburan Londo, Karnadi mengonfirmasi misteri belasan bocah yang kerap menampakkan diri bermain di makam itu. Meski dirinya tak pernah melihat secara langsung, namun beberapa rekannya mengaku kerap melihatnya.
“Kata teman teman sih jumlah penampakan bocah-bocah itu sekitar sepuluh anak. Yang sering muncul ya saat malam hari, tapi kalau saya sendiri belum pernah melihat langsung,” ucapnya.
Menurutnya, di makam tersebut memang terdapat sejumlah makam anak anak yang lokasinya berdekatan. Namun mereka dipastikan bukan keluarga.
“Memang ada banyak makam anak yang lokasinya dekat-dekat. Mereka bukan keluarga. Tapi saya gak tau sosok bocah-bocah itu dari makam itu atau bukan,” ungkapnya.
Sebagai penggali kubur, Karnadi berpesan agar masyarakat mengucap salam saat masuk kawasan pemakaman. Sebab menurutnya, kebanyakan orang yang mengalami pengalaman mistis di makam itu tidak mengucap salam saat masuk makam.
“Saya selalu salam saat masuk kawasan makam. Jadi gak pernah diganggu atau ditampakkan. Kalau kebanyakan sih yang lihat penampakan karena gak permisi,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A