Tugumalang.id – Risna Wati (48), seorang ibu rumah tangga di Kota Malang berkelakar akan menggoreng tempe menggunakan pasir. Hal itu dia ucapkan usai melihat harga minyak goreng kemasan di swalayan yang saat ini telah mencapai kisaran Rp 23.500 per liter.
“Tak nggoreng tempe pakai pasir aja mas. Mau gimana lagi, mahal banget harganya, katanya Rp 14 ribu, lah ini Rp 23.500 seliternya,” kata Risna, pada Kamis (16/3/2022).
Pemerintah pusat saat ini memang telah mencabut kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan seharga Rp 14 ribu per liter. Sehingga saat ini harga minyak goreng kemasan kembali melonjak tajam.
Mengetahui kenaikan harga minyak goreng kemasan itu, Risna mengaku kaget dan bimbang harus membeli atau tidak. Namun pada akhirnya, dia membatalkan niatnya membeli minyak goreng itu.
“Tak nyoba di tempat lain aja, siapa tau yang lain ada yang belum menaikkan harganya. Mungkin ke pasar,” imbuhnya.
Terpisah, Manager Ratu Swalayan Kota Malang, Irawan Teja yang juga menjual minyak goreng mengatakan bahwa memang banyak pelanggan yang kaget dengan kenaikan harga saat ini.
“Dengan kebijakan pemerintah yang baru ini, masyarakat agak kaget. Kok jadi mahal. Kalau dulu sebelum ada kebijakan HET itu, harga normalnya hanya Rp 17 ribu sampai Rp 18 ribu. Sekarang Rp 23 ribu per liter,” ungkapnya.
Dia mengaku penjualan minyak goreng kemasan di swalayannya mengalami penurunan hingga 50 persen usai kebijakan HET Rp 14 ribu dicabut. Padahal biasanya, 2 ribu hingga 3 ribu liter minyak goreng kemasan bisa dia jual dalam waktu sehari.
“Harapan kami, menjelang Ramadan ini stok bisa terjamin. Kalau bisa harga tidak fluktuatif. Kalau harga fluktuatif tentu berdampak pada penjualan. Kita gak bisa prediksi,” ucapnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id