Tugumalang.id – Hampir setiap daerah kabupaten di Indonesia memiliki bagunan tugu, begitu juga dengan Kabupaten Pacitan. Salah satu tugu di daerah tersebut bernama Penceng yang sekaligus sebagai ikon Pacitan.
Jika Anda berkunjung ke pusat Kabupaten Pacitan, maka akan melewati perempatan unik bernama “Penceng”. Sesuai dengan namanya, jalur lalu lintas tersibuk di Pacitan ini, memang menceng atau serong. Maksudnya perempatan tersebut tidak presisi membentuk sudut siku-siku 90 derajat.
Di tengah kawasan itu, berdiri sebuah tugu megah yang selesai dibangun pada akhir tahun 2019 lalu. Masyarakat biasa menyebutnya Tugu Penceng. Nah, kali ini kita akan mengulik 4 fakta Tugu Penceng.
1. Simbol Prestasi Kabupaten Pacitan
Tugu Penceng merupakan simbol Pacitan sebagai peraih anugerah Parasamya Purnakarya Nugraha tingkat Nasional. Anugerah ini adalah tanda kehormatan yang diberikan kepada sebuah institusi pemerintah atau organisasi yang memiliki kiprah dan karya tertinggi dalam pembangunan kesejahteraan rakyat.
Seperti yang dilansir website Pacitanku.com, Bupati Pacitan Indartato menyampaikan bahwa Kabupaten Pacitan mendapatkan penghargaan tersebut karena mempertahankan kinerja terbaik terkait LPPD, selama empat tahun berturut-turut masuk peringkat 10 besar nasional (2009-2012).
Lebih lanjut, beliau menuturkan detilnya bahwa Kabupaten Pacitan masuk nominasi 10 besar pada tahun 2009, peringkat ke-8 Nasional di tahun 2010, peringkat ke-4 nasional di tahun 2011 dan peringkat ke-7 pada tahun 2012.
2. Simbol Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik
Dilansir website Pacitankab.go.id, Kasi Tata Bangunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pacitan, Tonny Setyo Nugroho menyatakan, bahwa Tugu Parasamya menjadi penanda keberhasilan kinerja pemerintah dan masyarakat dalam menyelenggarakan kepentingan bersama.
Selain itu, tugu berbentuk tropi tersebut memberi pesan kepada masyarakat bahwa pada masa pemerintahan Bupati Indartato, Kabupaten selatan Jawa tersebut pernah meraih penghargaan PPN. Ini berarti Pacitan menjadi salah satu daerah penyelenggara pemerintahan yang baik di tingkat nasional.
3. Menghabiskan Dana Rp 478 Juta
Tugu megah dengan tinggi sembilan meter tersebut menghabiskan dana hampir setengah milyar. Menurut Pacitankab.go.id, pembangunan tugu tersebut menghabiskan dana sebesar Rp 478 juta rupiah. Dibangun dalam waktu tiga bulan dan menggunakan bahan material dengan kualitas terbaik untuk hasil yang maksimal.
Mengutip Pacitanku.com, Tugu Parasamya ini berbentuk seperti trofi aslinya dengan lebar empat meter dan beberapa undakan berbentuk persegi. Di puncaknya terdapat mahkota dengan lebar tiga meter. Pada salah satu sisi, terdapat lambang Garuda Pancasila, bintang kehormatan, beserta keterangannya. Lebih dari itu, tugu ini berlapis marmer.
4. Ikon Kebanggaan Pacitan
Seperti kota-kota pada umumnya yang memiliki taman kota dan tugu unik sebagai ikon yang menarik, Pacitan pun memilikinya. Tugu Parasamya kini menjadi ikon kebanggaan masyarakat. Tugu ini telah mempercantik perempatan Penceng yang dilengkapi taman kota, patung pejuang kemerdekaan, dan Garuda Pancasila. Hal itu semakin menarik perhatian publik. Terutama keindahannya di malam hari dengan hiasan lighting yang semakin memikat.
Itulah fakta-fakta seputar Tugu Parasamya Purnakarya Nugraha atau Tugu Penceng di Kabupaten Pacitan.
Penulis : Risma Wigati
Editor : Herlianto. A