MALANG, Tugumalang.id – Menelusuri jejak kegiatan organisasi Freemason di Kota Malang salah satunya akan mengarah pada bangunan The Shalimar Boutique Hotel yang ada di Jalan Cerme No.16 Kelurahan Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Bangunan hotel berasitektur klasik ala bangunan Eropa itu diyakini menjadi saksi bisu dari berkembangnya organisasi Freemason di Kota Malang. Diketahui organisasi Freemason merupakan perkumpulan orang-orang yang membangun persaudaraan dan pengertian bersama akan kebebasan dengan berpikir standar moral yang tinggi.
Perkumpulan Freemason cenderung tertutup dan tidak berdasarkan pada agama tertentu dalam keanggotaannya. Diduga salah satu jejak organisasi tersebut ada di Kota Malang, yakni The Salimar Boutique Hotel.
Keberadaan bangunan yang dibangun arsitek Ir.Th.N.Muller dan dulu bernama Macconieke Lodge yang dikerjakan pelaksana J.Th Kienecker mulai tahun 1 April 1933 dan selesai tahun 1940, memiliki sebuah loji pertemuan.
Baca Juga: Aliran Freemason Ada di kota Malang?
Semula pembangunan Macconieke Lodge bukanlah untuk hotel seperti kondisi saat ini. Melainkan sebagai tempat pertemuan organisasi Freemason yang ada di Kota Malang.
Jejak Freemason di bangunan tersebut masih tersisa di bagian dinding depan The Shalimar Boutique Hotel yang menjadi bangun utama dan masih kokoh. Bisa dibilang organisasi Freemason memang menjadi perkumpulan kaum berstrata sosial tinggi. Karena pertemuan mereka dilakukan secara eksklusif.
Namun di tahun 1961, Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno menyatakan, organisasi Freemason dilarang di Indonesia karena tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia, melalui Undang-Undang Komando Tinggi Militer yang melarang freemason.
Kemudian Presiden Soekarno memperkuat pelarangan tersebut melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 264 Tahun 1962.
Hal itu berdampak pada nasib gedung Macconieke Lodge yang memiliki loji pertemuan untuk perkumpulan Freemason. Setelah menjadi organisasi terlarang, bangunan tersebut berubah menjadi Gedung Radio Republik Indonesia (RRI).
Tetapi di tahun 1993 terjadi proses tukar guling. Sehingga gedung yang menjadi saksi adanya perkumpulan Freemason di Kota Malang itu beralih menjadi tempat penginapan dengan nama Malang Inn. Dua tahun berselang menjadi Hotel Graha Cakra.
Selanjutnya di tahun 2014 Hotel Graha Cakra tutup dan menjalani renovasi sebelum dibuka kembali tahun 2015, dengan nama baru The Shalimar Boutique Hotel, dan menjadi salah satu hotel bintang 5 di Kota Malang.
Tidak hanya The Shalimar Boutique Hotel yang menjadi tempat berkumpulnya anggota perkumpulan Freemason. Beberapa bangunan lain yang berada di Kota Malang juga diyakini sebagai tempat pertemuan Freemason.
Salah satunya makam kristiani, Kuburan Londo atau Makam Belanda yang ada Jalan S Supriadi No.38 Sukun, Kota Malang. Konon jejak anggota Freemason di Kota Malang dapat ditelusuri di makam tersebut.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
editor: jatmiko