Tugumalang.id – Beberapa waktu terakhir kehidupan glamor para pejabat negara kena sentil habis-habisan. Awal mulanya berasal dari kasus anak eks Dirjen Pajak yang tersandung kasus penganiayaan hingga kritis anak pemuka GP Ansor.
Dari yang semula tindak pidana, kasus berkembang menjadi penelusuran asal muasal gelimang harta keluarga eks Dirjen Pajak Rafael Alun Trisambodo yang hanya menjadi kepala bagian umum Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Kantor Wilayah Jakarta Selatan II atau pejabat eselon III.
Kekayaan berlebih itu semakin dicurigai karena tidak dibarengi dengan pencantuman harta benda dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Rafael sendiri selain punya Moge Harley juga banyak koleksi Rubicon.
Sejak itu, satu persatu pejabat dan pegawai Ditjen Pajak mendapat sorotan tajam karena rata-rata mereka memiliki harta kekayaan di luar ekspektasi. Tidak hanya punya tas branded atau koleksi motor dan mobil, bahkan dari mereka ada yang punya pesawat pribadi.
Sejak menjadi sorotan, muncul fenomena aneh di sebuah lapak jual beli online. Berdasarkan pantauan di situs jual beli barang bekas OLX, ditemukan hari ini ada beberapa aktivitas penjualan unit moge dengan harga mulai Rp190 juta – 650 juta. Bahkan ada yang miliaran.
Dari pantauan, berbagai penawaran penjualan moge ini sudah ramai terhitung sejak Senin (27/2/2023).
Usut punya usut, fenomena itu juga bebarengan dengan instruksi Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, yang meminta pejabat negara untuk tidak lagi memamerkan hobi dan gaya hidup hedon. Termasuk hobi mengendarai moge. Aktivitas itu menimbulkan persepsi negatif dan kecurigaan dari masyarakat.
Meski moge itu dibeli dengan uang pribadi atau pun gaji resmi, tetap saja menurut Sri Mulyani melanggar azas kepatutan dan kepantasan publik. Saking geramnya, Sri Mulyani meminta komunitas pegawai pajak yang menyukai moge bernama BlastingRijder DJP dibubarkan saja.
Pasalnya, banyak beredar foto dan berita dari Dirjen Pajak sedang mengendarai moge bersama-sama sampai-sampai membentuk sebuah klub bernama BlastingRijder DJP.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A