Malang, Tugumalang.id – Aktivitas pemanfaatan gedung Malang Creative Center (MCC) terus bergeliat. Kini, untuk bisa memanfaatkan ruang serba guna di gedung MCC itu harus mengantre berbulan bulan ke depan. Pasalnya, fasilitas ruang serba guna tersebut telah di-booking sejumlah penyelenggara event selama 3 bulan ke depan.
Manager Pemasaran dan Kerjasama MCC, Frishanti Yuan mengatakan, sebanyak 3.269 event telah terselenggara di gedung MCC sepanjang 2023. Lalu ada lebih dari 280 ribu pengunjung juga telah datang di MCC sepanjang 2023.
“Ini bukti bahwa MCC sudah dimanfaatkan masyarakat khususnya dari komunitas maupun kalangan pendidikan, ekonomi kreatif hingga startup,” ucapnya.
Baca Juga: Grand Launching MCC, Kado Manis Terakhir dari Wali Kota Sutiaji
Dari ribuan event yang telah terselenggara, sejumlah fasilitas di gedung MCC secara otomatis juga telah termanfaatkan. Mulai ruangan food lab, studio foto, ruang fashion, ruang meeting hingga ruang serba guna. Nilai perputaran ekonomi dalam event event tersebut, diperkirakan mencapai sekitar Rp 6 milyar.
Frishanti mengatakan, ruang ruang pertemuan di gedung MCC seperti ruang meeting dan ruang serba guna menjadi ruangan paling banyak di pesan pengguna manfaat. Bahkan ruangan ruangan tersebut telah terpesan full selama 3 bulan ke depan.
“Beberapa ruangan itu sudah sampai 3 bulan terbooking full. Seperti ruang meeting dan ruang serbaguna untuk seminar, workshop atau pameran. Itu sudah penuh. Tetapi ada juga yang masih tersedia seperti food lab, studio foto, galeri seni masih tersedia,” paparnya.
Menurutnya, memanfaatkan gedung MCC yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi kreatif tersebut tidak berbayar karena disubsidi Pemkot Malang yang memang menghadirkan ruang pengembangan ekosistem ekraf di Kota Malang.
Baca Juga: 8 Bulan Soft Launching, MCC Hadirkan 2 Ribu Lebih Event Hingga 95 Ribu Penerima Manfaat
Dia menyampaikan bahwa pemanfaatan gedung MCC saat ini memang tak menitikberatkan pada profit. Namun ditujukan sebagai rumah pengembangan ekonomi kreatif di Kota Malang.
“Gedung MCC ini layaknya pembangunan jembatan maupun jalan raya. Artinya, melalui fasilitas ini diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat. Jadi gedung ini bukan untuk profit center,” tuturnya.
Hanya saja, kata Frishanti, ke depan ada rencana pemanfaatan gedung MCC ini sebagain fasilitasnya akan dikomersilkan. Terutama bagi pemanfaatan yang tak berkaitan dengan pengembangan ekraf. Namun prosentase fasilitas atau ruangan yang akan dikomersilkan lebih kecil dari pada ruangan yang non komersil.
Gedung MCC ini menurutnya akan terus mengedepankan pengembangan ekraf di Kota Malang. Di 2024 ini, pihaknya juga tengah menggencarkan program program kolaborasi bersama pelaku ekraf profesional hingga akademisi untuk meningkatkan pertumbuhan ekraf dan pengembangan SDM.
“Kota Malang ini kan bukan kota yang memiliki wisata alam, jadi yang berpotensi adalah SDM nya. Makanya kami juga fokus pengembangan SDM,” jelasnya.
Sejauh ini, di MCC juga memiliki program inkubasi peningkatan SDM ekraf. Setidaknya, saat ini ada 10 startup dan 17 UMKM. Angka ini menurutnya akan terus bertambah. Kualitas mereka terus dikembangkan bersama SDM profesional seperti CEO startup, akademisi hingga praktisi industri kreatif.
“Di MCC ini ditargetkan ekosistem ekonomi kreatif bisa tumbuh dan berkembang. Semua berkolaborasi, saling membantu dan saling memberikan manfaat,” ujarnya.
Dikatakan, Kota Malang saat ini tengah diajukan sebagai kota kreatif dunia versi Uneco. Keberadaan MCC ini menurutnya juga bisa memperkuat nilai tambah Kota Malang.
“Kami harap MCC tak hanya meningkat dalam aktivitas eventnya, tetapi juga peningkatan kesadaran akan fungsi utama gedung MCC ini,” tandasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko