Malang, Tugumalang.id – Perkembangan teknologi membuat gawai menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak. Layar bercahaya itu menawarkan hiburan dan informasi tak terbatas, tetapi juga memunculkan kekhawatiran. Benarkah penggunaan gawai menjadi penyebab utama mata minus pada anak? Ataukah ada faktor lain yang lebih dominan namun sering diabaikan? Berikut penjelasannya.
Penyebab Mata Minus pada Anak
Agar dapat melihat dengan jelas, bola mata harus memiliki bentuk yang tepat. Pada anak-anak, bola mata memanjang seiring pertumbuhan. Secara alami, pertumbuhan ini seharusnya berhenti sekitar usia enam tahun. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, kasus miopia (rabun jauh) pada anak meningkat karena pemanjangan bola mata yang berlebihan.
Penelitian dari National Eye Institute (NEI), Amerika Serikat, menunjukkan bahwa kurangnya paparan sinar matahari berperan besar dalam hal ini. Sinar matahari merangsang retina untuk memproduksi hormon dopamin, yang membantu menghambat pemanjangan bola mata.
World Health Organization (WHO) juga menegaskan bahwa aktivitas di luar ruangan dapat menurunkan risiko miopia. Sayangnya, anak-anak zaman sekarang lebih sedikit menghabiskan waktu di luar dibandingkan generasi sebelumnya. Akibatnya, produksi dopamin berkurang, bola mata terus memanjang, dan penglihatan menjadi kabur.
Baca juga: Cegah Anak Kecanduan Gadget, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang Ajak Orang Tua Peduli Pendidikan dan Kesehatan Mental
Peran Gadget dalam Kesehatan Mata
Meskipun gadget bukan penyebab utama, kebiasaan membaca terlalu dekat atau menatap layar dalam waktu lama tetap dapat memperburuk kondisi mata. Penggunaan gawai yang berlebihan bisa menyebabkan mata lelah, mata kering, dan gangguan tidur. Selain itu, cahaya biru dari layar gawai juga dapat menimbulkan ketegangan mata.
Baca juga: 5 Tips Bijak Orangtua Mengelola Penggunaan Gadget sebagai Pengasuhan Anak
Cara Mencegah Mata Minus pada Anak
Para ahli merekomendasikan beberapa langkah untuk menjaga kesehatan mata anak:
- Paparan Sinar Matahari – Anak disarankan mendapatkan 1–2 jam sinar matahari setiap hari melalui aktivitas di luar ruangan.
- Aturan 20-20-20 – Setiap 20 menit menatap layar, istirahatkan mata dengan melihat objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik.
- Batasi Waktu Layar – Kurangi durasi penggunaan gadget dan hindari penggunaan sebelum tidur.
- Asupan Nutrisi – Konsumsi makanan kaya vitamin A, C, E, dan zinc untuk kesehatan mata.
- Pemeriksaan Mata Rutin – Lakukan pemeriksaan mata secara berkala untuk mendeteksi gangguan sejak dini.
Mata minus pada anak bukan hanya dipengaruhi oleh penggunaan gadget, tetapi juga faktor lain seperti kurangnya paparan sinar matahari dan faktor genetik. Dengan membatasi waktu layar, meningkatkan aktivitas di luar ruangan, serta menjaga pola makan dan pemeriksaan mata rutin, kesehatan mata anak dapat lebih terjaga.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Muhammad Veri Adrianto I / Magang
redaktur: jatmiko