MALANG – Kabar duka menyelimuti Malang Raya. Mantan Bupati Malang ke-15, Brigjen (Purn) Abdul Hamid Mahmud tutup usia, sekitar pukul 06.00 WIB, Minggu (31/1/2021). Mendiang adalah Bupati Malang periode 1985-1995 dan Wakil Gubernur Jatim periode 1995-2000.
Mendiang menghembuskan nafas terakhir saat perawatan di RS Panti Nirmala sejak Jumat (29/1/2021) pada usia 79 tahun. Dokter menyebut karena sakit asam lambung dan jantung.
Jenazah sempat disemayamkan di rumah duka di Jalan Kalimosodo No.12 Kota Malang. Jenazah dikebumikan di TPU Areng-Areng, Kota Batu. Ditemui di sela persemayaman, Zulkifli Amrizal selaku anak pertama mendiang menuturkan, kondisi ayahnya mulai memburuk pada Jumat (29/1/2021) malam usai pulang dari Surabaya.
”Beliau mengeluh sakit waktu Jumat malam itu. Akhirnya subuh dibawa ke rumah sakit. Kata dokter kena asam lambung dan maag. Lalu, ternyata jantungnya juga kena. Padahal, gak ada riwayat sakit jantung sebelumnya,” tuturnya.
Kepergian lelaki kelahiran Aceh ini cukup mengejutkan pihak keluarga. Tapi memang, kata Zulkifli, ayahnya jarang merepotkan keluarga. Hingga sakitnya pun seperti ditahan agar tidak membuat keluarga khawatir.
”Tapi sudah sebulan ini beliau memang seolah sudah memberikan sinyal. Kami tidak menyangka bapak pergi secepat ini. Baru saja masuk RS Sabtu, Minggu sudah tidak ada umur,” kisahnya.
Pantauan reporter, gelombang pelayat tampak terus berdatangan di rumah duka. Sejumlah pejabat dari Pemkot Malang, Pemkab Malang hingga jajaran TNI terus berdatangan. Tampak hadir mulai calon Bupati dan Wakil Bupati Malang terpilih, Sanusi dan Didik Subroto.
Dari Pemkot Malang, turut hadir Sekda Kota Malang, Wasto di rumah duka. Kepada awak media, dia turut berduka atas kepergian sosok yang banyak memberi warna pada pembangunan Jawa Timur. Apa yang kita nikmati saat ini, kata Wasto, juga tak bisa lepas dari sumbangsih beliau.
”Saya banyak ketemu dan kenal dengan almarhum. Beliau jadi teladan banyak orang. Dulu saat jadi wagub itu konsep pembangunan makro beliau sangat ahli dan disiplin. Sosok tokoh yang ideal saat itu,” ujarnya.