Tugumalang.id – Meski telah menjadi jujugan wisata nasional, para pekerja wisata atau mereka yang bekerja di profesi pelaku wisata di Kota Batu, Jawa Timur masih banyak yang belum memiliki sertifikasi profesi.
Minimnya kepemilikan sertifikasi profesi pelaku wisata ini dikarenakan minimnya lembaga sertifikasi profesi (LSP) di Malang Raya. Selama ini, untuk mengakses sertifikasi ini mereka harus merogoh kocek dan waktu berlebih karena letaknya di luar kota.
Baca Juga: Daya Tarik Waduk Selorejo Malang, Sajikan Pemandangan Asri yang Bikin Wisatawan Merasa Nyaman
Namun, LSP Pariwisata Semesta (Paresta) Malang mulai menjawab keraguan tersebut. Kini, mereka tengah menjajaki kerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk meningkatkan kompetensi profesi pelaku pariwisata.
Komisaris Utama LSP Paresta, Mukhlas Rofiq dalam hal ini mengatakan sudah siap melakukan sertifikasi kepada para pelaku wisata di Kota Batu, maupun di wilayah Malang Raya.
“Ada LSP pariwisata ini baru pertama kali di Malang. Ini menjadi jawaban bagi keluhan pelaku profesi wisata selama ini,” kata Rofiq, Senin (6/5/2024).
Baca Juga: 7 Wisata Horor di Malang Buat Kamu yang Butuh Adrenalin, Berani Datang?
Nantinya, untuk mendapatkan sertifikasi profesi ini para peserta bisa berkesempatan untuk melakukan uji kompetensi. Dengan begitu, kompetensi para pelaku wisata bisa terus berkembang. Manfaatnya, dunia pariwisata Kota Batu juga terus berkembang.
Ia menargetkan dalam setahun ini bisa menerbitkan 2.000 sertifikasi, baik di Kota Batu, Malang Raya, Jawa Timur atau Indonesia.
Total Ada 8 bidang yang dapat terlayani proses sertifikasi seperti eco wisata, arum jeram, tour guide gunung, tour guide outbond, tour guide geo wisata, tour leader, perhotelan, dan tour adventure.
Sejauh ini, pihaknya juga telah menjalin kerjasama dengan sejumlah asosiasi profesi seperti Himpunan Pemandi Outbound Indonesia (HPOI), dan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI). Dengan begitu, para pelaku wisata sudah tak perlu jauh-jauh lagi untuk mendapatkan sertifikasi tersebut.
”Soal biaya, terjangkau. Kadang kami mendapatkan kuota dari negara untuk melakukan proses sertifikasi kepada pelaku profesi wisata. Namun ada juga yang bisa mendaftarkan diri secara mandiri baik melalui asosiasi maupun perusahaan,” terang Rofiq.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A