Tugumalang.id – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Malang (UM) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Sistem Evaluasi Praktikum 5.0 Berbasis Smart Apps dengan Pendekatan Fuzzy (Efisiensi: Komparasi dengan SPPS) di eDotel SMKN 3 Malang pada Kamis (31/10/2024).
Kegiatan itu merupakan FGD keempat yang telah dilakukan LPPM UM dalam program kolaborasi penelitian DRTPM 2024 antara UM bersama Universitas Teknologi Malaysia (UTM). Tampak peserta FGD yang terdiri dari para kepala sekolah SMK dan SMA di Malang itu cukup antusias.
FGD itu menghadirkan sejumlah narasumber. Yakni Dr Hary Suswanto selaku Sekretaris LPPM UM, Tuan Haji Abdul Rahman Bin Hashim dan Tuan Haji Azmi Bin Sapuan selaku Kolej Vokasional Tanjung Puteri Johor Bahru Malaysia. Kemudian juga ada Dr Hastini Ratna Dewi selaku Kacab Dinas Pendidikan Malang.
Baca Juga: Luar Biasa! Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang Tempati Posisi Lima Besar Terbaik di Indonesia Versi EduRank 2024
Dalam FGD itu, Dr Hary Suswanto memaparkan materi tentang Pengembangan Sistem Evaluasi Praktikum 5.0 Berbasis Smart Apps dengan Pendekatan Fuzzy. Evaluasi pembelajaran, instrumen penilaian sikap, pengetahuan, keterampilan, tipe data hingga algoritma fuzzy diulas tuntas.
Dr Hary menyampaikan bahwa pihaknya sehauh ini sudah melakukan 4 kali FGD. Sebelum 4 kegiatan FGD dilakukan, pihaknya juga sudah melakukan kerjasama riset dengan UTM untuk meneliti pengembangan evaluasi pembelajaran tersebut.
“Proses ini sebenarnya sederhana, kami hanya ingin mencari algoritma. Dimana, algoritma ini menentukan peningkatan nilai awal peserta didik supaya menghasilkan peningkatan prestasi belajar,” tuturnya.
Baca Juga: Tim Peneliti Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang Kembangkan Instrumen Emotional Regulation Questionnaire Kepada Guru TK
“Jadi yang dianalisa itu algoritma atau pola untuk mencari kriteria peningkatan belajar,” imbuhnya.
Menurutnya, penelitian ini tak mengukur hasil awal dan hasil akhir pembelajaran peserta didik. Tetapi seberapa banyak peningkatan siswa setelah dilakukan treatment proses pembelajaran.
“Harapan kami, riset ini nanti bisa menjadi sebuah pedoman ataupun rekomendasi pada dunia pendidikan. Ternyata ukuran keberhasilan itu bukan sebuah nilai akhir, tetapi seberapa besar peningkatan prestasi dari peserta didik,” paparnya.
Dalam penelitian ini, pihaknya juga menggali data karakteristik sejumlah sekolah sebagai sample yang beragam. Dengan demikian, karakteristik peserta didik dapat dipetakan sehingga bisa ditentukan program pembelajaran mana yang paling sesuai dan optimal.
“Uji coba kami ini kami lakukan paralel, ada di jenjang SMA dan SMK. Tetapi juga sedang dilakukan di jenjang perkuliahan. Kalau SMA dan SMK lebih ke efisiensi proses pembelajaran, kalau perguruan tinggi lebih ke efektifitas proses pembelajaran,” ucapnya.
Sementara itu, Abdul Rahman Bin Hashim selaku Kolej Vokasional Tanjung Puteri Johor Bahru Malaysia menyampaikan bahwa pihaknya mengapresiasi kolaborasi penelitian sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran kepada generasi tersebut.
Kolaborasi penelitian ini diharapkan juga bisa terus dilanjutkan. “Sehingga dalam sistem pendidikan kita ini bisa sama sama semakin meningkat demi kemajuan anak bangsa kita. Sehingga kita bisa bersaing dengan negara negara maju lainnya,” kata Abdul Rahman.
Dia memandang bahwa pendidikan jenjang SMK di Indonesia dan Malaysia ada kesamaan, terutama pada fokus pendidikan skill dan kompetensi. Dia juga berharap kedepan, dunia pendidikan di Malaysia dan Indonesia tetap bisa bertukar ilmu untuk menatap masa depan.
Disisi lain, Kepala SMKN 3 Malang, Dra Lilik Sulistyowati menyampaikan bahwa kegiatan FGD yang menhadirkan praktisi pendidikan dari Malaysia tersebut cukup bagus.
“Alhamdulillah sangat banyak ilmu yang bisa kami serap, ada tambahan wawasan juga baik yang dilakukan di Kota Malang maupun di Malaysia terkait kurikulum pembelajaran siswa,” ujarnya.
Dia berharap para pakar pendidikan bisa semakin memahami perkembangan pendidikan yang baik untuk generasi Indonesia. Dengan demikian, kualitas pendidikan di Indonesia bisa semakin baik.
“Dimana, di Indonesia cenderung sering ada rumor kalau ganti menteri (pemerintahan), ganti kurikulum. Di Malaysia kan cenderung bertahan. Di Indonesia terus bergerak. Jadi riset perlu terus dilakukan untuk menatap era sekarang dan semoga para pajar pendidikan tak bosan melakukan riset untuk kemajuan Indonesia,” lanjutnya.
Kepala SMAN 4 Malang, Dr Hari Wahjono mengapresiasi acara FGD tersebut. Dikatakan, ada banyak wawasan baru terutama terkait dengan pengembangan sistem evaluasi pendidikan.
“Banyak tinjauan akademis yang bagus sekali. Bukan tidak mungkin ini nantinya bisa kami terapkan di sekolah kami yang orientasinya banyak berfokus untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi,” tuturnya.
“Kami harap penelitian ini terus dikembangkan. Kami di SMAN 4, secara terbuka siap menjadi laboratoium pengembangan penelitian ini,” sambungnya.
Senada, Wakil Kepala SMKN 12 Malang, Drs Suryanto juga memberikan apresiasi dan bersyukur bisa dilibatkan dalam FGD tersebut. Dikatakan, pola pola pengembangan pendidikan perlu terus digali.
“Kolaborasi penelitian ini luar biasa. Saya sangat tertarik dengan hasil penelitian ini yakni soal peningkatan prestasi siswa. Ini valid dan tidak bertentangan dengan realita. Jadi saya sangat setuju. Semoga kedepan penelitian ini bisa dikembangkan ke arah yang lebih jauh lagi,” ucapnya.
Wakil Kepala SMK PGRI 3 Malang, Apriyanto Safari memandang bahwa program FGD ini sangat dibutuhkan bagi lembaga pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran memang tak harus selalu berpedoman dari hasil nilai awal dan nilai akhir siswa.
“Tetapi penelitian ini berfokus pada peningkatan kualitas proses pembelajaran siswa,” ujarnya.
“Kami harap penelitian ini bisa terus dikembangkan. Mudah mudahan juga bisa terus berkolaborasi dengan sekolah kami,” tandasnya.
Sebagai informasi, acara FGD itu ditutup dengan school touring di laboratorium laboratorium pembelajaran di SMKN 3 Malang. Seperti di edotel, kafe, salon kecantikan, sanggar busana hingga bengkel bengkel praktik milik SMKN 3 Malang.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A