MALANG,Tugumalang – Maraknya kasus perundungan di lingkungan sekolah dan pondok pesantren bisa disebabkan beberapa faktor. Namun, salah satu faktor yang cukup berpengaruh adalah lingkungan tempat anak tersebut tumbuh.
Menurut Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur, Anwar Solikin, orang dewasa perlu menciptakan lingkungan yang ramah anak agar perundungan tidak terjadi. Lingkungan ramah anak ini berlaku baik di rumah maupun di sekolah.
“Berbagai faktor (yang mempengaruhi) kalau kita mau lihat kekerasan itu terjadi. Itu semua pemahaman orang-orang dewasa terhadap hak-hak anak. Dibangunnya lingkungan yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi anak itu harus terus didorong oleh berbagai pihak, terutama orang-orang dewasa,” ujar Anwar saat ditemui, Senin (2/1/2023).
Anwar juga menyebut faktor ekonomi maupun kelelahan bisa juga mempengaruhi anak untuk melakukan perundungan. Namun, ia kembali ke faktor lingkungan, khususnya di rumah bisa mempengaruhi perilaku anak di sekolah.
Misalnya seperti kemarahan orang tua di rumah yang mempengaruhi emosi anak. Sehingga kemarahan itu ia bawa ke sekolah. “Bisa saja lingkungan di keluarganya keras sehingga anak-anak juga jadi keras,” imbuh Anwar.
Menurutnya, sangat mungkin menciptakan lingkungan yang ramah anak dan penuh toleransi. Ini akan menciptakan anak yang baik dan patuh. Ia menyayangkan bahwa anak-anak yang patuh tersebut bisa menjadi sasaran anak-anak nakal yang kehidupannya lebih keras.
“Ada banyak faktor (yang menyebabkan) kekerasan terjadi, tapi bagaimana agar menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan ramah bagi anak,” ujar Anwar.
Reporter: Aisyah Nawangsari
editor: jatmiko