Tugumalang.id – Pandemi serta kemajuan era digital membuat ASN (Aparatur Sipil Negara) tidak cukup bekerja dengan cara konvensional. Perlu cara pandang dan model kepemimpinan yang baru, yang lebih adabtabel dengan keadaan.
Untuk alasan itu Lead The Fest oleh Pemimpin.id berupaya membentuk ASN yang kredibel dan adabtabel di masa yang akan datang. Upaya ini sebagaimana dibicarakan dalam webinar Lead The Fest hari kedua sesi 3 pada Jumat (13/8/2021).
Acara tersebut mengambil tema Preparing Future Public Servant in The New Leadership Era dengan menghadirkan pembicara-pembicara profesional di bidangnya. Di antaranya, Suharti selaku deputi gubernur bidang pengendalian kependudukan dan pemukiman provinsi DKI Jakarta, Dr. Ir. H. Dicky Saromi, M.Sc. selaku kepala BPSDM Jawa Barat, dan Herry. R. Hardjapamekas sebagai steering committee Rumah Mentor Indonesia (RUMI).
Suharti menjelaskan bahwa saat ini semua ASN dipaksa untuk bekerja dari rumah dengan bantuan teknologi. Cara kerja ini membuat beberapa dari mereka menghadapi tantangan dan hambatan. Untuk itu, perlu tips agar cepat beradaptasi dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat meskipun dilakukan secara daring.
Sementara itu, Dicky Saromy menambahkan mengenai tugas ASN. Menurutnya, ada tiga tugas yang harus dikerjakan yaitu pelaksana kebijakan, perekat pemersatu bangsa, dan public servant (pelayan publik).
Selain itu, ASN juga perlu memahami tiga tahapan dalam reformasi birokrasi. Pertama, rule base birokrasi atau bekerja sesuai aturan. Kedua, memperhatikan public servant karena masyarakat sudah terbiasa dengan pelayanan yang cepat. Ketiga, era dynamic government atau era kolaborasi di mana semua program harus selesai dengan baik, perizinan harus cepat, komunikasi dengan publik harus baik, serta terbuka dengan segala kebijakan.
Selain membahas bagaimana pola tatanan ASN saat ini, sesi kali ini juga membedah bagaimana perubahan kebijakan yang terjadi dan apa yang harus dilakukan oleh para abdi negara agar bisa bertahan di masa yang serba cepat ini.
“Saat ini mau di manapun ASN berada, yang penting hasil kerjanya adalah nyata. Mereka punya komitmen dalam menjalankan tugas. Harus bisa menjadi agent of change,” ungkap Dicky.
Terlepas dari tugas itu semua, Herry. R. Hardjapamekas mengatakan bahwa ASN perlu terus menambah wawasan dan meningkatkan kualitas pelayanan karena ada 2 tantangan besar yang harus dihadapi oleh mereka.
“Tantangan utama ASN adalah pemimpinnya berasal dari partai mana, ASN yang tidak berpartai menjadi penting. Perubahan secara kerja yang saat ini terjadi itu soal teknis yang bisa diadaptasi. Yang kedua adalah bagaimana bisa berpacu dengan kecepatan kerja di luar, yaitu mereka yang ada di sektor publik, pelayanan kepada publik harus dinomorsatukan,” tambah Herry.
Herry juga menegaskan bahwa ASN harus menekan ego. Berikanlah yang terbaik sebagai pelayananan sebelum menerima sesuatu bagi dirinya.
“Jika mau dipedulikan maka Anda harus lebih dulu pedulikan orang lain, jaga pergaulan dengan orang-orang tetap baik agar bisa menuai kebaikan-kebaikan yang dilakukan. Jangan lupa integritas itu nomor satu,” pungkasnya.
Reporter : Arlan Nugraha
Redaktur : Herlianto. A