Tugumalang.id – Dalam sambutan dan ucapan selamat datang kepada rombongan, dekan pendidikan Dr Noor bin Husen menyampaikan penghargaan dan kesan yang mendalam bahwa Dr. Aris Musnandar KUI, Head UNIRA datang selalu dengan membawa rombongan dari institusi atau lembaga perguruan tinggi yang lain dengan menyebutkan nama per nama PT. Beralasan karena kehadirannya dihadiri oleh para rektor Perguruan tinggi.
Dr Sutomo MSos, sebagai Wakil Rektor 1 bidang Akademik & Kerja sama, menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai upaya untuk building mutual academic collaboration program, baik dalam kancah nasional maupun internasional.
Membuka sharing session Dr Aris Musnandar KUI, Head Unira, sebagai moderator seminar menjelaskan tujuan kunjungan ini untuk jalin kerja sama untuk pengembangan academik dan mencari pengalaman dan belajar dari UIS dan diharapkan pertemuan bisa dikembangkan dengan MOU dan MOA sehingga bisa diwujudkan dengan mengadakan join seminar, jalin coloqium dan join research.

Sesi kunjungan ini dilakukan dengan sharing session dari masing-masing rektor dengan pemaparan yang berhubungan dengan pendidikan agama, pengembangan karakter dan bahasa Arab.
Membuka sharing session Dr Sumarno dari STIT Muhammadiyah Ngawi mengetengahkan dalam pemaparannya pentingnya guru, kepala sekolah bekerja secara profesional dengan berusaha beradaptasi dalam kondisi apapun seperti initiatif dalam mengajarkan pelajaran di waktu pandemi dengan online.
Kesempatan kedua Dr Bachrul Ulum dari STIS Nurul Qarnain Jember menyinggung tentang tantangan masyarakat ekonomi syariah di era 5.0 yang menekankan pada aspek pribadi manusia (human component) sehingga masyarakat diharapkan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman yang penuh dengan pendekatan teknologi.
Sesuai dengan sekolah yang dipimpin dengan sekolah tinggi agama Islam, Dr Beni Prasetia, rektor STAI Muhammadiyah Probolinggo menekankan pentingnya menanamkan kepada para pendidik tidak hanya transfer of knowledge tetapi menanamkan nilai akidah dan budi pekerti dengan memberikan keteladan dan secara seimbang memberikan reward dan punishmen.
Beni mencotohkan pendekatan yang dilakukan oleh pesantren menjadi contoh model pendidikan menanamkan.
Selaras dengan apa yang dipaparkan oleh Beni, Dr Sofyan Rofi dari universitas Muhammadiyah Jember menekankan pentingnya pemahaman agama terhadap moderasi agama. Sehingga ia mengharapakan orang yang semakin tinggi ilmu agamanya maka semakin tinggi tingkat moderasi agamannya sehingga sikap toleran di dalam masyarakat samakin bagus.
Sebagian besar referensi ilmu pengetahuan ditulis dalam bahasa Arab, Dr Wahyudi dari ISIMU Pacitan menyampaikan dalam presentasinya menginisiasi tentang model pembelajaran bahasa Arab dengan pendekatan digital di antaranya dengan pola video interaktif sehingga peserta didik asik dan mudah dalam mengikuti dan memahami bahasa Arab.
Sehabis share presentation, Dr Aris Musnandar sebagai moderator seminar menyimpulkan bahwa satu penyajian dengan penyajian yang lain saling berkaitan dalam mencapai tujuan pendidikan yang holistik.
Serta membangun pendidikan karakter, berbudi luhur sesuai tuntunan Al Qur’an dan sunah rasul di dukung dengan inisiatif dan inovatif memperdalam bahasa Arab untuk memahami memperdalam ilmu pengetahuan agama.
Dalam closing speech Dr Noor Bin Hasan penting dalam mempelajari ilmu pengetahuan tidak hanya dilihat dari sudut pandang akademis saja tapi penting juga di sudut nilai agama. Sedangkan mempelajari dan memahami agama harus hati-hati jangan salah tercebur ke paham liberal dan ekstrimis.
Dr Helmi warek 2 Unira sebelum memimpin doa, ia menanggapi paparan Dr Safi dari UIA tentang belajar harus ada mursyid, dia menambahkan bahwa pendidik tidak hanya pada tataran syaikhul taklim.
Tapi dia menambahkan pada tataran syaikhul futuh atau wusul kepada Allah. Dengan artian tidak hanya menyampaikan materi pengajaran, membina moral tetap harus ditekankan adanya ikhlas dalam pengamalan ilmu atau pendekatan tasawuf.
editor: jatmiko