Tugumalang.id – Pemkot Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bakal menghilangkan atau melepas kursi taman yang ada di sepanjang Jalan Besar Idjen, Kota Malang. Keputusan itu sebagai imbas viralnya beberapa muda-mudi yang terekam kamera mesum di kursi tersebut.
Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya, mengakui bahwa penerangan di sekitar kursi-kursi taman di Jalan Besar Idjen memang kurang. Kondisi yang remang-remang menjadi celah dan potensi bagi muda-mudi untuk melakukan perbuatan tercela dan memalukan.
“Kami akan melakukan pencabutan kursi yang ada di pedestarian sepanjang Jalan Idjen. Karena sejauh ini sejumlah fasilitas yang ada masih kurang memenuhi, seperti PJU dan sebagainya,” ucapnya, Selasa (28/2/2023).
Rahman mengatakan bahwa kursi-kursi itu akan dipindahkan ke taman-taman aktif yang ada di Kota Malang. Hal itu menurutnya, agar kursi itu tetap bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Agar tidak mengurangi manfaat kursi tersebut, maka kursi itu akan dipasang di taman aktif,” ujarnya.
“Nantinya, terkait pemasangan kembali kursi tersebut akan dibahas secepatnya akhir tahun 2023 dan selambat-lambatnya awal tahun 2024,” imbuhnya.
Terpantau, kondisi kursi kursi taman di sepanjang Jalan Besar Idjen masih tersegel bambu. Bambu diikatkan menyilang di kursi agar tak digunakan sementara waktu sembari menanti hasil kajian dan analisa DLH Kota Malang.
Sebelumnya, Ketua Komisi A DPRD Kota Malang, Rahman Nurmala, mendesak agar DLH Kota Malang segera menyelesaikan kajian dan analisa terkait masa depan kursi taman itu.
“Saya sudah mendesak DLH untuk segera menyelesaikan analisisnya, masak enggak ada progresnya. Kan harus ada progresnya, titik mana yang perlu ada perlakuan khusus misalnya,” ucapnya pada Minggu (26/2/2023) lalu.
Nurmala mengaku juga telah memberikan rekomendasi sebagai bahan kajian terkait masa depan kursi taman itu. Mulai penggunaan kursi single seat, penambahan penerangan lampu hingga memperketat pengawasan.
“Itu bagian dari kajiannya, rencananya kan akan ada kursi-kursi yang bundar-bundar gitu, single seat. Silahkan kalau itu memang yang terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.
“Setiap keputusan pasti ada perspektifnya masing-masing. Kalau tetap seperti ini tentu harus ada peningkatan pengawasan, penambahan penerangan yang cukup. Selama ini kan remang-remang. Kemudian kalau diganti tentu perlu anggaran lagi,” imbuhnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A