MALANG, Tugumalang.id – Tragedi memilukan terjadi di Gunung Cartenz, Papua Tengah pada Sabtu (1/3/2025) lalu. Dua pendaki yang diketahui alumni Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) St.Albertus atau SMA Dempo Malang yakni Elsa Laksono (60) dan Lilie Wijayanti Poegiono (60) meninggal dunia di puncak Jayawijaya atau puncak Cartenz karena diduga mengalami hipotermia.
Keduanya diketahui mengalami insiden saat dalam perjalanan turun dari puncak Base Camp Lembah Kuning.
Lili belakangan diketahui berprofesi sebagai perancang busana asal Bandung, Jawa Barat. Sementara Elsa berprofesi sebagai dokter gigi di Jakarta. Baik Lili maupun Elsa merupakan alumni SMA Dempo Malang pada tahun 1984.
Baca Juga: Sudah Buka Sejak 1960, Gado-Gado Pak Atim Tawarkan Cita Rasa Legendaris
Jenazah Elsa telah dievakuasi dengan helikopter Komala Indonesia ke Timika, Papua Tengah pada Minggu (2/3/2025) kemarin. Rencananya jenazah Lilie akan dilakukan evakuasi pada Senin (3/3/2025) hari ini.
Kedua pendaki tersebut tergabung dalam misi Seven Summits ke puncak Gunung Cartenz bersama belasan orang pendaki lainnya, termasuk musisi dan penulis, Fiersa Besari.
Cuaca buruk disertai hujan deras dan angin kencang yang terjadi di gunung dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl), diduga menyebabkan Lili dan Elsa mengalami hipotermia.
Kronologi Pendakian Cartenz
Para pendaki yang tergabung dalam misi Seven Summits tiba di Basecamp Yellow Valley Carstensz Pyramid pada 27 Februari 2025. Mereka melakukan aklimatisasi dan latihan teknis hingga teras satu.
Baca Juga: Mahasiswa asal Jepang Merasa Senang Tempuh Student Exchange di STIE Malangkucecwara
Kemudian pada 28 Februari 2025, rombongan yang terdiri dari lima orang pemandu, tujuh orang pendaki lokal, enam orang pendaki internasional, dan dua pendaki Taman Nasional Lorentz. Mereka berangkat dari basecamp menuju Puncak Cartenz pada pukul 04.00 WIT.
Tujuh orang pendaki lokal dalam misi Seven Summits yakni Lilie Wijayantie, Elsa Laksono, Indira Alaika, Saroni, Ludy Hidayanto, Fiersa Besari, dan Furki Rahmi Syahroni.
Rombongan pendaki dilaporkan melewati penyeberangan ke Jembatan Tyrollean pada pukul 10.51 WIT. Mereka tiba di puncak pada pukul 14.00 WIT, di saat itulah para pendaki melakukan komunikasi terakhir menggunakan Handy Talky (HT).
Mereka bergerak turun pada 19.30 WIB dan beberapa orang pendaki mengalami hipotermia dan turun lebih dulu untuk segera mendapatkan bantuan.
Cuaca saat para pendaki turun tersebut semakin memburuk, Lilie dan Elsa mengalami hipotermia di teras dua. Pukul 22.33 WIT, seorang pemandu asal Nepal bernama Dawa Gyalje Sherpa naik untuk menyelamatkan Lilie dan Elsa yang terhenti di teras kedua.
Sayangnya upaya penyelamatan tersebut tidak membuahkan hasil, Lilie dan Elsa dinyatakan meninggal dunia.
Pada pukul 02.07 WIT, kabar meninggalnya Lilie dan Elsa diterima oleh basecamp. Tindakan evakuasi jenazah kedua pendaki tersebut segera dilakukan oleh tim penyelamat.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Herlianto. A