MALANG – Kota Malang masuk dalam jajaran 10 Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia 2021 di bidang subsektor aplikasi dan gim. Penyematan KaTa Kreatif untuk Kota Malang ini dilakukan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Selasa (30/11/2021).
Bersama Kota Malang, daerah yang masuk dalam 10 Kata Kreatif Indonesia ialah Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Majalengka, Kota Malang, Kabupaten Rembang, Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Kota Palembang, Kota Semarang, dan Kota Surakarta.
Menanggapi hal tersebut, Drs. H. Sutiaji meyampaikan bahwa subsektor aplikasi dan gim tumbuh sejak 2002,diawali dengan dibukanya jurusan yang berkaitan dengan sektor informasi di beberapa perguruan tinggi dan menjadi tempat berdirinya 62 perguruan tinggi hingga saat ini.
Selain itu, tren global yang saat itu mulai mengarah ke industri digital membuat Kota Malang menjadi ladang tumbuhnya ekosistem dalam subsektor aplikasi dan gim. Ini ditunjukkan dengan adanya 92 perusahaan, studio/startup baik dalam perusahaan produk maupun dalam usaha jasa (based on service).
“Lebih dari 2.200 serapan tenaga kerja. Freelancer atau pekerja lepas maupun yang sudah termasuk dalam tim/studio/perusahaan. Kemudian lebih dari 4.800 lulusan sarjana per tahun, 10 perguruan tinggi dengan jurusan yang berkaitan dengan aplikasi dan gim,” ujar Sutiaji.
Tahapan subsektor aplikasi dan gim di Kota Malang, yakni pada yahun 2003 saat Universitas Brawijaya membuka jurusan Informatika, 2011 berdiri Komunitas Startup Singo Edan (Stasion), 2013 Universitas Brawijaya dan Politeknik Negeri Malang membuka Fakultas Informatika, 2014 berdiri Dilo sebagai co-Working pertama, 2015 Universitas Ma Chung membuka Working Space, 2016 10 universitas di Malang membuka jurusan Teknik Informatika, dan 2017 tumbuh komunitas lain seperti Php, Frontend, Indux,dan sebagainya.
“Semua ini dilakukan dengan program pentahelix, yakni ada pemerintah, akademisi, komunitas, dan swasta (bisnis). Contoh produk subsektor aplikasi dan gim di Kota Malang, antara lain Edu Pongo yang merupakan aplikasi parenting dengan platform mobile yang mendekatkan pihak sekolah dengan orang tua,” imbuhnya
Selain itu, ada Galactic Rush yaitu aplikasi gim buatan Simpleton asal Malang yang mengusung permainan endless run/jump. Ada juga Ezy Pay yang merupakan aplikasi mobile untuk membantu semua orang mendapatkan kemudahan bertransaksi untuk berbagai transaksi pembelian, pembayaran, dan transfer antar-bank tanpa biaya dalam satu aplikasi. Kemudian ada Rantai Kata, yakni aplikasi gim tentang kuis merangkai kata multiplayer yang bisa digunakan menantang lawan main.
“Ada juga aplikasi Butuh Belanja, yaitu aplikasi berbasis website (butuhbelanja.com) untuk pelayanan online grosir sayuran dan bahan pokok untuk keluarga cerdas. Burst Fighter adalah aplikasi gim shoot’em up yang dibuat studio Magesoft di Malang,” bebernya dengan bangga.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, pemerintah kabupaten/kota harus benar-benar tingkatkan inovasi daerah masing-masing. Melalui KaTa Kreatif Indonesia 2021 ini, pihaknya berharap bisa memberikan motivasi, inspirasi dan semangat untuk meningkatkan kreativitas daerah. “Saya menyampaikan apresiasi kepada kabupaten/kota yang terpilih menjadi 21 KaTa Kreatif Indonesia 2021,” tandasnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Jatmiko