Malang, Tugumalang.id – Band legendaris Indonesia, KLa Project menuntaskan kerinduan penggemarnya lewat konsernya bertajuk ‘Intimate Moment 35th Anniversary KLa Project’ di Amphitheater NK Cafe Malang pada Sabtu (22/7/2023).
Grup musik legendaris ini melawat menyapa para penggemarnya di Malang, Jawa Timur dalam rangka Road to 35 Tahun KLa Project. Istimewanya, KLa Project ini memilih manggung dengan nuansa intim di tempat yang unik dan baru saja dibangun di Ampitheater NK Cafe Malang.
BACA JUGA: Selebrasi Perjalanan 35 Tahun di Dunia Musik, KLa Project Gelar Konser di Malang
Grup musik yang beranggotakan Katon Bagaskara, Lilo dan Adi Adrian ini sukses mengobati rasa kangen para KLanese/KLanis, sapaan untuk fans Kla Project). Total Katon Bagaskara cs membawakan 14 lagu yang menghipnotis Klanis selama 3,5 jam nonstop
Seisi halaman Ampitheater NK Cafe langsung pecah begitu KLa Project memainkan tiga lagu terakhirnya. Antara lain Semoga, Tentang Kita dan tembang pamungkasnya, Yogyakarta. Mereka terus kompak bernyanyi sembari menghidupkan flash light dari ponselnya masing-masing.
Terutama di lagu pamungkas KLa Project berjudul Yogyakarta yang diiringi nyanyian penonton yang terdengar sahut-menyahut. Tidak heran karena KLa Project sendiri populer berkat lagu Yogyakarta yang diciptakan tahun 1990.
Bahkan lagu yang masuk di album KLa Project berjudul Kedua ini meraih 3 penghargaan BASF Awards 1991 dalam Kategori Lagu Terbaik, Aransemen Terbaik, dan Pop Tekno Terbaik untuk lagu Yogyakarta. Juga dinobatkan sebagai salah satu dari 150 lagu Indonesia terbaik sepanjang masa oleh majalah Rolling Stone.
Terakhir, saat KLa Project menyanyikan lagu berjudul Semoga, para penonton serasa dituntun untuk lebih intim lagi mengenang perasaan galau mereka. Saking asyiknya, penonton tidak ingin KLa Project mengakhiri konsernya malam itu.
Sebagai penutup, penyelenggara konser memberi kejutan meriha dengan menyalakan kembang api beruntun selama kurang lebih 15 menit lamanya. Di situ penonton semakin berteriak histeris karena takjub dengan tontonan yang diberikan.
Owner NK Cafe sekaligus penggagas konser KLa Project, Djoni Sudjatmoko mengatakan jika konser ini digelar untuk mewadahi para penggemar KLa Project sekaligus mengenalkan wahana baru di NK Cafe yakni amphitheater.
“Karena saya adalah KLanis, jadi sangat pas. Kita konsernya ini intimate karena di Malang kebanyakan semua konsernya bersifat festival. Jadi yang seusia kita nggak kebagian tempat,” ujar Djoni dalam konferensi persnya.
Selain itu, dalam momen itu KLa Project juga menyajikan format penampikan berbeda terletak dari iringan musik oleh sequencer dan pengisian-pengisian yang dinamik tapi tetap harmonis seperti lagu-lagu KLa di kaset maupun di CD-nya.
Salah satu personil, Adi Adrian mengaku bahagia bisa manggung di tempat yang indah di Ampitheater Cafe. Terlebih, setelah 35 tahun berselang. “Kami sangat bahagia sekali Malang bisa menjadi bagian dari selebrasi kami selama 35 tahun bergilat di blantika musik tanah air,” ungkapnya.
Selain itu, dalam konser tersebut juga melibatkan pelaku seni lokal Malang Raya, khususnya wilayah Kabupaten Malang menjadikan Konser KLa Project di Malang lebih istimewa dan diapresiasi Bupati Malang HM. Sanusi.
Menurut Sanusi, ini menjadi salah satu momen penting kebangkitan ekonomi di Kabupaten Malang pasca pandemi covid-19. Saat ini Pemkab Malang terus melakukan upaya untuk mengenalkan potensi wisata di Kabupaten Malang. Dengan harapan, agar masyarakat luas lebih mengerti bagaimana potensi wisata yang ada di kabupaten terluas kedua di Jawa Timur setelah Banyuwangi tersebut.
“Saya sangat bangga pada masyarakat dan pengusaha yang peduli dengan wisata di Kabupaten Malang. Untuk mengenalkan potensi di Kabupaten Malang,” ungkap Sanusi.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
reporter: ulul azmy
editor: jatmiko