MALANG | TuguMalang.id – Setelah lama terbengkalai, Taman Tanaman Obat Keluarga (Toga) di Desa Sumberdem, Kabupaten Malang dihidupkan dengan nama Edu Wisata Taman Toga, Kamis (22/6/2022). Program ini merupakan inisiatif mahasiswa KKN reguler model blok, Universitas Negeri Malang.
Kegiatan tersebut dilaksanakan seluruh anggota KKN UM dibawah bimbingan Andika Bagus Nur Rahma Putra SPd MPd. Sedangkan, sebagai penanggung jawab kegiatan yakni Claryan Ramadhan Witjaksono dibantu oleh Moh Nauval Alfarizi dan Silvia Lia Handoyo.
Sebab itu, turut dihadiri oleh kepala dusun Duren Gede, dusun di mana Taman Toga ini berdiri, untuk memberi arahan dan bimbingan dalam pelaksanaan program kerja.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan dilaksanakan secara berkala untuk memastikan tanaman Toga terawat dengan baik.
Mahasiswa KKN melakukan serangkaian proses perawatan mulai dari pemotongan rumput-rumput liar, penyiangan tanaman, penataan taman, dan pemupukan.
Pupuk yang digunakan merupakan pupuk organik yang didapat dari peternak kambing di Desa Sumberdem. Selain perkebunan dan pertanian, Desa Sumberdem memang juga banyak mengembangkan sektor peternakan.
“Program ini bertujuan sebagai bentuk pengabdian mahasiswa dalam bidang pelestarian lingkungan dan peningkatan potensi desa. Kegiatan yang dilakukan meliputi pembersihan taman Toga, perawatan, dan pemupukan tanaman Toga,” ujar Andika Bagus.
Terdapat 40 jenis tanaman Toga yang ada di taman ini. Tak hanya ditanam dengan penataan yang baik, tapi juga dilengkapi dengan papan nama dan barcode yang menunjukkan identitasnya.
Sehingga dapat dijadikan sebagai pusat edukasi dan pembelajaran mengenai tanaman Toga. Di sana, pengunjung dapat mempelajari karakteristik tiap-tiap jenis tanaman Toga serta mengetahui khasiat-khasiatnya.
Diketahui, Toga sendiri merupakan tanaman berkhasiat yang ditanam di lahan pekarangan dan dikelola oleh keluarga untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan tradisional/herbal yang dapat dibuat sendiri.
Beberapa contoh dari tanaman Toga antara lain mengkudu, kunyit, temulawak, kencur, jahe, jinten hitam, kapulaga, lidah buaya, sereh, sirih, dan lain-lain.
Meski memiliki khasiat yang besar, tanaman Toga sering kali tumbuh sebagai tanaman liar. Padahal, tanaman ini berpotensi membawa manfaat besar bagi kesehatan apabila dikonsumsi.
Misalnya, tanaman mengkudu diklaim dapat membantu menurunkan kolesterol, menurunkan kadar gula darah, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Selain itu, tanaman kapulaga diyakini memiliki kadar antioksidan tinggi yang dapat membantu menurunkan tekanan darah, menghangatkan badan, serta mencegah sembelit.
Temulawak bahkan telah diteliti dapat membantu pengobatan kanker, memiliki sifat antibakteri dan antijamur, serta membantu menjaga kesehatan hati, serta masih ada banyak khasiat yang dimiliki oleh tanaman Toga lainnya.
Terlebih, selain sebagai tanaman pelengkap obat-obatan, tanaman Toga juga dapat dijadikan tanaman hias. Keindahan tanaman ini berasal dari ragam bentuk dan warnanya, baik pada bagian daun, batang, maupun buah.
Sebab, fungsi estetikanya, tanaman Toga sering dimanfaatkan untuk memperindah pekarangan rumah serta membuatnya menjadi lebih asri. Maka, adanya taman ini memberikan kemudahan bagi siapa saja yang ingin mencari informasi mengenai tanaman Toga.
“Dengan fungsi praktis dan fungsi estetikanya, Taman Toga Desa Sumberdem hadir sebagai pusat pembudidayaan tanaman Toga,” sambung Andika Bagus.
Lebih jaug, tak hanya sebagai obat-obatan, masyarakat desa Sumberdem telah mengembangkan pemanfaatan tanaman yang ada di taman Toga ini menjadi produk-produk olahan inovatif.
Misalnya, terdapat tanaman jahe yang diolah menjadi permen herbal. Selain itu, bunga rosella juga telah diolah menjadi produk teh, dodol, dan cemilan stick rosella oleh salah satu UMKM Desa Sumberdem yang sudah mempunyai skala produksi besar.
Pengembangan kreatif olahan tanaman Toga ini tentu saja dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar serta menambah nilai daya guna dari Taman Toga yang ada di Desa Sumberdem.
Melihat potensi besar yang dimiliki Taman Toga di Desa Sumberdem ini, akan sangat disayangkan jika Taman Toga yang sudah ada dibiarkan tidak terawat begitu saja.
“Taman Toga ini memang sudah lama gak terawat, Mas. Tamannya dulu aktif kalau memang sedang ada lomba atau ada pengunjung yang pesan mau lihat-lihat ke Taman Toga saja. Selebihnya ya seperti yang sampean lihat ini, tanamannya gak terawat. Kalau adik-adik KKN mau membersihkan, membenahi, ya alhamdulillah supaya tamannya jadi rapih dan bagus lagi,” tambah salah seorang pengurus Taman Toga di Desa Sumberdem.
Program pembersihan dan pemupukan tanaman Toga ini disambut baik oleh warga di Dusun Duren Gede. Pada pelaksanaannya, mahasiswa KKN mendapat bantuan dari penduduk setempat. Perlengkapan yang dibutuhkan pun juga banyak dipinjam dari warga sekitar.
Di tengah-tengah kegiatan, mahasiswa KKN bahkan mendapatkan kesempatan untuk mencicipi olahan tanaman Toga berupa teh daun mint yang dibuatkan oleh penduduk sekitar. Kegiatan berjalan dengan lancar dan Taman Toga pun menjadi lebih bersih, indah, dan rapi.
Usai program ini berakhir, diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh masyarakat setempat, khususnya warga dusun Duren Gede, agar lebih menyadari pentingnya kebersihan, perawatan, dan kelestarian Taman Toga.
Harapannya, masyarakat dapat melanjutkan kegiatan perawatan Taman Toga secara rutin dan berkala. Koleksi tanaman yang ada di Taman Togajuga dapat ditambah untuk membuat taman ini lebih menarik dan meningkatkan potensinya.
Termasuk, agar kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN UM ini dapat memberi manfaat bagi warga sekitar, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan lingkungan, serta menginspirasi penduduk setempat untuk memelihara potensi desanya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id