MALANG, Tugumalang.id – Mohamad Ruspandi (24) alias Pendik berhasil selamat dari seretan ombak di Pantai Jembatan Panjang, Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Ia ditemukan di kawasan Pantai Kondangmerak sekitar tujuh jam setelah terombang-ambing di laut pada Sabtu (8/7/2023) petang.
Kepada petugas kepolisian, Pendik mengatakan bahwa ia terjun ke laut setelah melihat rekannya, Bayu Perbangsa (40) tergulung ombak saat berupaya menolong dua mahasiswa asing yang terjebak. Pendik kemudian bermaksud menolong mereka dengan menggunakan jaket pelampung.
“Di situ saya inisiatif, kalau ombak kayak gini (besar), rescue itu nggak mungkin dan harus pakai pengaman. Akhirnya saya ambil satu (jaket pelampung),” terang Pendik.
Baca Juga: 1 Mahasiswa Asing yang Terseret Ombak Ditemukan Selamat di Pantai Bantol
Ketika Pendik sudah berenang hingga ke tengah laut, ia melihat Bayu berusaha kembali ke pantai karena menyadari usahanya sia-sia. Bayu sempat berteriak pada Pendik dan menyuruhnya kembali ke pantai. Pendik menjawab ia akan terus berenang menyelamatkan kedua mahasiswa asing.
“Terus terakhir Mas Bayu ngomong apa saya nggak tahu, karena ombak gede. Dia ke belakang, saya ke depan nyari (mahasiswa asing),” imbuhnya.
Saat mencari mahasiswa asing tersebut, Pendik dihantam ombak besar hingga dua kali. Pendik kembali melihat Bayu yang sudah dalam keadaan lemas. Pendik berusaha menolong Bayu, namun kembali terhantam ombak.
Baca Juga: 2 Mahasiswa Asing Universitas Brawijaya Terseret Ombak, Begini Respons Kampus
“Kami kegulung (ombak) bersama. Saya nggak tahu posisinya di mana, akhirnya saya fokus ke depan,” kata Pendik.
Mengetahui kondisi ombak sangat besar dan ia tak bisa melihat para mahasiswa asing yang terjebak, akhirnya Pendik berusaha menyelamatkan dirinya sendiri dengan berenang ke tengah laut.
Saat berada di tengah laut, Pendik sempat tidak bergerak hingga kurang lebih satu jam. Ia berusaha untuk kembali ke pantai, namun tidak berhasil.
Di sana, Pendik sempat melihat ada mayat seseorang. Namun, ia tidak tahu identitas mayat tersebut. “Yang jelas dia (pakai) baju hitam,” ujar Pendik.
Ia sempat menarik kaki mayat tersebut. Akan tetapi, arus besar datang sehingga ia melepaskan kaki itu agar ia bisa menyelamatkan diri.
Pendik melihat sesuatu berwarna coklat yang awalnya ia kira adalah pantai. Namun, benda tersebut terus mendekat ke arahnya. Ia pun menyadari bahwa itu adalah air pasang.
“Saya panik karena arus pasti gede. Saya gimana caranya berenang. Sampai akhirnya lemes,” kata Pendik.
Sesaat kemudian, ia melihat gerombolan sampah. Pendik berenang ke arah sampah tersebut dan gelondongan kayu yang cukup besar. Ia memeluk kayu tersebut.
“Saya pegang kayu itu, saya ikutin arusnya sampe Pantai Jembatan Panjang lewat,” terangnya.
Saat melewati sebuah pulau, Pendik melihat ada orang-orang tengah memancing. Ia berteriak kepada orang-orang tersebut. Beruntung, mereka mendengar teriakan Pendik dan melaporkannya ke petugas.
“Saya mati-matian sampe lemas sekali itu setelah ketemu orang mancing. Ada batu karang dan itu arusnya muter. Saya peluk kayu dan berenang pakai kaki, tapi nggak ngatasi arusnya. Sudah lemas saya, sudah (pasrah) apa kata Tuhan,” tutupnya.
Pendik merupakan korban pertama yang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Setelah Pendik, mahasiswa asing bernama Ana Brieva Ramirez (23) juga ditemukan selamat.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A