MALANG, Tugumalang.id – Namanya hobi, meski berbahaya sekalipun orang tidak akan kapok. Seperti dilakoni Joe Javanese (42), pria dari Malang Selatan yang sudah berpuluh tahun bergelut dengan ular. Hobi berbahayanya ini kerap kali mengancam nyawanya.
Joe begitu dia akrab disapa mengaku sudah pernah digigit berkali-kali di sekujur tubuhnya. Hanya saja, yang paling parah terjadi pada jarinya yang sampai cacat akibat digigit ular jenis King Cobra.
“Pernah digigit di bibir, di kepala, di tangan, jempol kaki juga ada, Tapi yang paling parah sampai cacat ini ya di jari,” kisah Joe pada tugumalang.id. Rabu (19/7/2023).
Luka-luka itu dia dapat karena profesinya yang kini sudah populer menjadi pawang ular. Dia seringkali diundang untuk pertunjukan ke seluruh Indonesia. Pernah ke Lombok, Bali hingga Sulawesi.
Dalam pertunjukannya dengan kostum busana adat Jawa itu selalu mempertontonkan kepiawaiannya dalam menjinakkan ular, termasuk yang berbisa sekalipun. Tidak cukup di situ, Joe juga mempunyai pertunjukan pamungkas yaitu mencium ular.
Terakhir, dia mempertontonkan keahliannya itu di peringatan Hari Ular Sedunia atau World Snake Day di Predator Fun Park, Kota Batu, Minggu (16/7/2023) lalu.
Keahliannya dalam menjinakkan satwa reptilia itu tak lepas dari faktor turunan sang ayah. Joe sendiri sudah mengenal ular sejak usia 8 tahun. Hingga di usia 17 tahun dia sudah resmi menjadi profesional atau pawang.
“Kalau dihitung ya sudah 25 tahun ini jadi pawang,” ujarnya.
Sebelum menjadi pawang, dirinya hanya sering dimintai tolong untuk menangkap ular-ular yang masuk ke rumah. Setiap ular yang berhasil dia tangkap, kemudian dia lepas ke hutan belantara di Pantai Malang Selatan.
Kiprahnya di dunia reptil ini semakin dikenal dan sering dimintai tolong untuk me-rescue ular hingga pertunjukan. Tidak jarang dia juga kerap dipanggil untuk memberikan edukasi dan pelatihan bagi instansi relawan seperti BPBD, Damkar dan lain-lain.
Meski bergelut di dunia yang berbahaya, Joe tak kapok. Saking seringnya, Joe kini sudah mulai mengerti bagaimana penanganan pertama ketika digigit ular sehingga tidak sampai berujung meninggal dunia.
“Kebanyakan, pawang ular itu kan tidak tahu cara antisipasinya. Penanganan pertama itu yang pasti harus imobilisasi,” bebernya.
Misalnya, kalau jari kena gigitan, maka segera ambil dua papan kayu dan tangani seperti saat orang mengalami patah tulang.
“Tujuannya adalah agar tidak banyak gerak. Jangan sampai ada gerakan di bagian yang tergigit itu agar racun ular tidak menjalar ke seluruh tubuh. Setelah itu bawa ke tempat medis terdekat,” terang Joe.
Terkadang, Joe juga menjadi pawang hewan reptil lain, termasuk buaya. Joe pun pernah mengevakuasi buaya di Sulawesi. Tapi memang lebih seringnya bermain dengan ular. Bagi dia, ular adalah sahabat dirinya di alam.
“Ular itu bagi saya sahabat. Kalau ular habis, tikus akan makin banya. Ular itu kan bagian dari rantai makanan, kalau habis maka ekosistem gak seimbang, Saya imbau masyarakat kalau ketemu ular jangan dibunuh, panggil pawang saja,” imbaunya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko