Tugumalang.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang menilai stabilitas sistem keuangan terjaga dan kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan tetap meningkat di tengah tingginya dinamika perekonomian glonal.
“Profil risiko kredit yang ditunjukkan dengan rasio NPL juga menunjukkan perbaikan. Keduanya menurun dari posisi yang sama di tahun sebelumnya,” ujar Ketua OJK Malang, Sugiarto Kasmuri, Selasa (13/6/2023).
Meski demikian, pada pasar modal menunjukkan adanya penurunan akibat sentimen negatif global, khususnya transaksi saham. “Di sisi lain, tingkat minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal terus tumbuh yang tercermin dari peningkatan single investor identification (SID) sebesar 27,32 persen yoy,” imbuhnya.
Baca Juga: OJK Sosialisasi Literasi Keuangan Bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas se-Kota Malang
Perkembangan Sektor Perbankan
Di sektor perbankan, penyaluran kredit perbankan sampai dengan bulan April 2023 moncer hingga 13,67 persen yoy. Utamanya ditopang oleh pertumbuhan kredit investasi sebesar 57,64 persen yoy dan kredit UMKM 8,87 persen yoy.
Sementara itu, laju pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) per April 2023 tercatat sebesar 4,07 persen yoy menjadi Rp 89,44 triliun dengan giro dan deposito sebagai main driver.
Perkembangan Pasar Modal
Jumlah investor pasar modal di 7 kabupatan/kota wilayah kerja KOJK Malang tembus 232.824 SID, tumbuh 27,31 persen yoy didominasi oleh investor individu dengan porsi mencapai 99,86 persen per Triwulan 1 2023.
Minat masyarakat akan investasi pasar Surat Berharga Negara terbilang positif dari adanya peningkatan SID SBN 40,08 persen yoy dan 7,28 persen ytd.
Selain itu, investasi saham bulan Maret mencatatkan konsentrasi investor yang melakukam transaksi jual beli di Kota Malang mencapai Rp1.580 miliar atau 83,06 persen dari total nilai transaksi saham di 7 Kabupaten/Kota wilayah kerja KOJK Malang.
Baca Juga: OJK Malang Kembali Raih Penghargaan Integrity Awards 2022
Perkembangan Sektor IKNB
Pendapatan premi sektor ansuransi pada sektor IKNB mengalami kontraksi hingga 17,14 persen yoy dari Rp1.105 miliar menjadi Rp917 miliar. Hal ini didorong oleh penurunan premi asuransi jiwa Rp178 miliar.
Total aset Lembaga Keuangan Mikro sampai bulan April 2023 mencapai Rp14,06 miliar dengan total nilai pinjaman yang diberikan Rp8,20 miliar dan nilai dana pihak ketiga sebesar Rp4,55 miliar. Peningkatan rasio NPL yang cukup tinggi yaitu 6,72 persen. Konsentrasi penyebatan aset LKM di Kabupaten Malang mencapai Rp5,21 miliar.
Perkembangan Edukasi dan Perlindungam Konsumen
Hingga akhir Mei 2023, KOJK Malang telah melaksanakan 28 kegiatan edukasi dan sosialisasi. Perencanaan pelaksanaan agenda itu mengacu pada Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025.
Termasuk adanya kolaborasi dengan FEB Unisma, Bursa Efek Indonesia, pimpinan cabang Muslimat NU Kota Malang hingga pelaku usaha jasa keuangan.
Di sisi penyelenggaraan layanan konsumen, KOJK Malang menerima 373 pengaduan konsumen sejak 1 Januari hingga 31 Mei 2023, meningkat 22,62 persen dari tahun lalu. Sampai akhir bulan Mei, KOJK telah memproses 3.566 permintaan informasi debitur pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
Perkembangan TPAKD
Sampai Mei 2023, wilayah kerja KOJK Malang telah melaksanakan program unggulan di antaranya, Program Ekosistem Keuangan Inklusif di Desa Wisata Tosari, Pasuruan dan Desa Wisata Gubuk Klakah, Malang sebagai pilot project.
Lalu, program Ojo Percoyo Karo Rentenir (OJIR) yang telah menjangkau 201 debitur dengan nilai penyaluran Rp1,02 miliar, program Desa Investasi Saham Kabupaten Malang, dan sebagainya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A