MALANG, Tugumalang.id – Berdasarkan SK Gubernur Nomor 5225/16774/032/1996, Burung Manyar dipilih sebagai fauna khas Malang, sedangkan flora Bumi Arema ialah pohon andong merah dengan nama latin Cordyline fructicosa.
Selain andong merah, Pemerintah Kota Malang juga menganjurkan untuk menambahkan dua tanaman khas lainnya, yaitu puring dan kol banda. Ketiga flora yang terpilih menjadi khas Malang tersebut menyimpan khasiat yang kaya, lho!
Berikut Tugu Malang sajikan manfaat dari ketiga flora atau tanaman tersebut.
1. Tanaman Andong
Tanaman andong (Cordyline fruticosa) diperkirakan berasal dari Asia Timur dan banyak ditemukan di pekarangan, taman, maupun pemakaman.
Tanaman yang juga dikenal dengan berbagai nama daerah seperti Bak-Juang, Bobolo, Senjuwang di Sulawesi, Hanjuang di Jawa, dan Andong Tawaung di Nusa Tenggara, sering dijadikan sebagai tanaman pagar.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Wangi Parfum untuk Hangout, Bikin Kamu Makin Kece dan Percaya Diri!
Dengan ciri khas daun yang memanjang dan warna yang mencolok, tanaman ini memiliki banyak manfaat yang telah dikenal luas di berbagai daerah di Indonesia.
Andong memiliki beragam khasiat medis berkat kandungan kimianya yang meliputi saponin, tanin, flavonoid, polifenol, steroid, polisakarida, kalsium oksalat, dan zat besi.
Beberapa bagian tanaman, seperti bunga, daun, dan akar rimpangnya, sering dimanfaatkan untuk pengobatan.
Baca Juga: 6 Makanan Fermentasi dan Manfaatnya: Dari Kimchi hingga Kombucha
Khasiatnya meliputi penghentian pendarahan, mengatasi peradangan, hingga meredakan berbagai keluhan seperti batuk darah, diare, nyeri lambung, dan bahkan mengobati wasir berdarah.
Dengan manfaat yang luas, tanaman andong menjadi salah satu flora khas yang menyimpan banyak kebaikan bagi kesehatan.
2. Tanaman Puring
Tanaman puring, yang lebih dikenal dengan nama ilmiah Croton, sering dijadikan sebagai tanaman hias karena corak daun yang bervariasi dan menarik.
Tanaman ini memiliki daun dengan warna-warna yang semakin menonjol seiring bertambahnya usia, bahkan dalam satu tanaman bisa ditemukan dua hingga tiga warna.
Bentuk daun puring juga sangat beragam, mulai dari bentuk huruf Z, burung walet, ekor ayam, dasi, keriting spiral, hingga anting-anting, membuatnya semakin menarik perhatian sebagai tanaman dekoratif.
Selain sebagai tanaman hias, puring juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Akar dan kulitnya sering dimanfaatkan untuk menyamak kulit, berkat kandungan zat penyamak yang ada di dalamnya.
Air rebusan daun puring bisa digunakan untuk memperlancar keringat dengan cara mandi, serta membantu menurunkan panas tubuh saat demam.
Jenis air mancur dari daun puring juga dipercaya dapat mencegah penyakit rajasinga, sementara papagan kulit batang yang diseduh air panas dan diminum efektif untuk meredakan sakit perut akibat diare.
3. Kol Banda
Tanaman kol banda tumbuh subur di hutan, tepi pantai, dan tempat terbuka lainnya. Sebagai perdu atau pohon kecil, tanaman ini dapat mencapai tinggi sekitar 5 hingga 13 meter, dengan percabangan yang agak mendatar sehingga memberikan kesan rindang.
Daunnya tunggal dan bertangkai, dengan bentuk jorong hingga memanjang, tepi rata atau bergerigi, ujungnya runcing, dan pangkalnya tumpul.
Daun muda yang muncul di ujung batang berwarna putih hingga kuning pucat, sementara daun yang lebih tua berwarna hijau muda.
Bunganya kecil-kecil berbentuk tabung, tergabung dalam bunga majemuk yang menggarpu, meskipun cukup jarang ditemukan.
Daun muda kol banda sering dimakan sebagai lalap mentah, direbus, atau digunakan sebagai pembungkus buntil. Tanaman ini memiliki sifat antiinflamasi dan antiseptik.
Daun kol banda juga digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi asma, bengkak, bisul, mata ikan, dan beser.
Dari ketiga flora atau tanaman di atas, sudah adakah Sobat Malang yang pernah mencoba dan merasakan khasiatnya?
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Suci Rindya Kaswarie (Magang)
Editor: Herlianto. A