MALANG – Santunan yang mengalir dari berbagai pihak kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan tak bisa mengembalikan nyawa mereka. Ini yang dirasakan oleh keluarga Septian Ragil Syahputra (22). Mereka kehilangan anak ketiga mereka dalam Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Orang tua Aremania sejati yang akrab dipanggil Agil itu memutuskan untuk menyedekahkan kembali santunan yang mereka terima. Salah satu pertimbangannya adalah karena Agil merupakan pribadi yang dermawan semasa hidupnya.
“Saya malah nggak tahu (Agil suka bersedekah). Saya tahunya dari orang-orang yang melayat,” ujar Winartiningsih (55), ibu dari Agil saat ditemui di rumah duka, Rabu (5/10/2022).
Wanita yang akrab dipanggil Tuwin ini mengatakan salah seorang tamu sungguh menyesalkan kepergian Agil. Ia anak baik yang selalu bersedekah pada tanggal 3 setiap bulannya setelah ia menerima gaji dari bekerja di kebun jeruk.
Untuk mengenang pribadi Agil yang dermawan tersebut, kedua orang tuanya membagikan kembali santunan yang mereka terima.
“Dikasih ke orang-orang. Biar dibelikan kambing, buat akikah, buat kurban,” kata Tuwin sambil menunjukkan amplop dengan foto Agil di depannya. Amplop tersebut berisi uang yang akan dibagi-bagikan kepada orang yang membutuhkan.
Sementara itu, ayah dari Agil, Yanto mengatakan anaknya tersebut sangat mencintai Arema sejak kecil. Keluarga mereka memang menyukai Arema.
“Dia itu nurun saya,” katanya.
Selama ini, Agil sudah sering menonton pertandingan Arema, bahkan saat klub kesayangannya itu berlaga di luar kota. Ia tak menyangka putranya meninggal secara mendadak.
“Waktu berangkat, dia seger waras,” kata Yanto.
Ia ingin Agil dan korban Tragedi Kanjuruhan mendapat keadilan. Namun untuk saat ini, ia masih berkabung sehingga belum melakukan apa-apa.
“Saya tunggu sampai tujuh hari dulu, baru nanti saya pikirkan langkah ke depannya seperti apa,” kata Yanto.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Herlianto. A