MALANG, Tugumalang – Sidang pembuktian tersangka Tragedi Kanjuruhan dijadwalkan bakal digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Sebanyak 28 keluarga dan korban Tragedi Kanjuruhan meminta persidangan itu dilakukan secara terbuka dan disiarkan live di televisi.
Para penyintas Tragedi Kanjuruhan itu telah menyampaikan aspirasi dan harapan itu secara langsung kepada Ketua DPRD Kota Malang pada Selasa (3/1/2023). Mereka menjadi tamu resmi pertama yang diterima DPRD Kota Malang di awal 2023 ini.
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika mengatakan bahwa pihaknya berjanji akan meneruskan aspirasi dan keinginan para penyintas Tragedi Kanjuruhan itu kepada pihak terkait agar bisa direalisasikan.
“Mereka menginginkan sidang dilakukan terbuka dan live yang bisa disiarkan televisi seperti persidangan kasus Sambo,” ucapnya.
Menurutnya, persidangan Tragedi Kanjuruhan memang harus dilakukan secara terbuka. Sehingga para keluarga dan korban bisa menyaksikan persidangan meski tidak datang secara langsung.
“Itu menarik, supaya mereka benar benar bisa mengikuti dan melihat perkembangannya secara langsung apakah persidangan berjalan baik atau tidak. Sehingga mereka bukan lagi dapat kabar dari media online,” ujarnya.
Made mengatakan bahwa para keluarga dan korban peristiwa 1 Oktober 2022 itu ada yang masih belum pulih dari trauma. Untuk itu, pihaknya akan meminta Polresta Malang Kota memberikan dan menerjunkan tim trauma healing ke rumah rumah para korban.
Dia juga menyampaikan bahwa para penyintas banyak yang membutuhkan perhatian. Pasalnya, banyak tulang punggung keluarga yang gugur dalam Tragedi Kanjuruhan. Sehingga keluarga korban membutuhkan perhatian pekerjaan hingga pendidikan anak.
Made menyebut bahwa pihaknya akan mendorong Pemkot Malang untuk menggelontorkan bantuan melalui anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD Kota Malang. Menurutnya, Pemkot Malang memiliki BTT khusus penanganan Tragedi Kanjuruhan yang masih terserap sekitar Rp 600 juta dari anggaran Rp 2 milyar.
“Jadi masih ada Anggaran di situ, nanti akan kami berikan kepada yang butuh pekerjaan lewat Diskopindag Kota Malang dengan pelatihan UMKM,” bebernya.
“Terus ada yang orang tuanya meninggal, anaknya masih kecil itu akan kami limpahkan ke Dinsos. Akan saya laporkan agar jadi perhatian untuk perlindungan ibu dan anak,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko