Kota Batu, Tugumalang.id – Krisdayanti, calon legislatif (caleg) DPR RI dilaporkan ke Bawaslu Kota Batu, Jawa Timur pada Rabu (14/2/2024). Pejabat legislatif yang pernah mengaku bergaji ‘selangit’ itu kemudian dipanggil untuk klarifikasi ke Bawaslu pada sore harinya.
Diketahui, kedatangan wanita yang juga pernah jadi penyanyi kondang itu dilaporkan karena berkeliling ke beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Batu pada hari pemungutan suara. Hal itu diduga merupakan bentuk kampanye yang harusnya dilarang.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Sengketa Bawaslu Kota Batu, Mardiono menjelaskan jika kedatangan Krisdayanti terkait klarifikasi atas laporan tersebut. Namun untuk objektifitas, yang bersangkutan sementara akan dimintai klarifikasi.
Baca Juga: Sering Datang ke Kota Batu, Krisdayanti Mau Nyalon?
”Jadi kan masih dalam penyelidikan, akhirnya sore ini kami memanggil yang bersangkutan untuk tahap klarifikasi agar tidak beralut-larut. Biar masyarakat juga mendapat informasi yang cukup dan jelas,” jelasnya.
Saat ini, pihaknya masih dalam tahap kajian untuk menentukan apakah Krisdayanti melanggar atau tidak. Meski begitu, tahapan klarifikasi ini diperlukan apalagi yang bersangkutan sebagai publik figur.
”Kami paham apa yang terjadi di momen politik ini semua bisa terjadi. Makanya ketika ada masukan atau laporan dari masyarakat itu harus direspon dengan cepat. Yang bersangkutan juga punya hak jawab dan klarifikasi,” ujarnya.
Sementara itu, Krisdayanti saat diwawancara ikut angkar bicara. Kata dia, apa yang dia lakukan bukam kampanye, melainkan menemani pemilih setia dan keluarganya berada tersebar di beberapa TPS.
Baca Juga: Krisdayanti Bantah Telah Dipanggil Fraksi PDIP usai Beberkan Gaji Anggota DPR
Ini buntut dari keputusannya bersama keluarga dan staf memindahkan hak pilih dari Jakarta ke Kota Batu. “Jadi saya di TPS 30 Pesanggrahan sendiri, ibu saya di TPS 19 bersama 3 staf, lalu ada yang lain lagi di TPS lain. Saya punya tanggung jawab untuk mengantar mereka dong. Itu pun saya gak sampai ke bilik suara,” ujarnya.
Ia membantah kehadirannya di tengah masyarakat untuk berkampanye. Ia juga mengaku tidak sampai mengantar keluarga dan staf hingga ke bilik suara. Hanya ibunya saja yang dia antar ke TPS karena memakai kursi roda.
”Tidak ada niatan untuk kampanye, kampanyenya sudah full dan hari ini full mencoblos. Saya kira semua sudah sesuai hati nurani, tidak ada intervensi untuk mengajak publik. Kalau untuk minta foto dan lain-lain itu saya kira hal wajar,” katanya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: M Ulul Azmy
editor: jatmiko