Tugumalang.id – Komitmen mengawal Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar seminar nasional bertajuk “Aksi Nyata Revolusi Mental Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan SDM Unggul”, pada Jumat (5/11/2021).
Kegiatan yang digelar secara daring ini menghadirkan narasumber Ketua Forum Rektor Indonesia sekaligus Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Ir Panut Mulyono dan diikuti kurang lebih 500 peserta.
Prof Ir Panut Mulyono menegaskan bahwa mahasiswa harus dibekali dengaan kompetensi abad 21 dan revolusi industri. Hal ini merupakan tantangan berat bagi perguruan tinggi agar lulusannya relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
“Jadi bagaimana kita menghadapi kondisi yang begitu cepat perkembangannya ini harus kita tanamkan pada mahasiswa kita tentang literasi data, teknologi yang berkembang, komunikasi, dan kreativitas harus diutamakan,” ucapnya.
Dijelaskan Penanggungan Jawab GNRM Unisma sekaligus Wakil Rektor I Unisma, Prof Drs H Junaidi, bahwa seminar ini merupakan puncak rangkaian kegiatan Unisma dalam mengawal GNRM 2021.
Sebelumnya, secara nasional, kegiatan ini dihelat oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI) dan Forum Rektor Indonesia dengan diikuti 1.009 perguruan tinggi pengusul proposal kegiatan yang berlangsung pada 19-22 Juni 2021.
Lantas, proposal Unisma berhasil masuk dalam 55 perguruan tinggi yang didanai untuk menyelenggarakan GNRM 2021 dalam bentuk kompetisi dengan tema besar “Pemberdayaan Gotong Royong melalui Kompetisi Adaptif Kehidupan di Masa Pandemi COVID-19”.
“Tujuannya untuk menjaring sebanyak-banyaknya gagasan dan aksi nyata masyarakat secara bergotong royong dalan kehidupan di masa pandemi sebagai bentuk ketangguhan mental dalam menghadapi masa sulit,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Unisma, Prof Maskuri MSi memaparkan bahwa program ini guna membangun integritas, etos kerja, dan juga sikap yang selama ini dimiliki oleh bangsa Indonesia yang akhir-akhir ini mulai terkikis, yakni gotong royong.
“Integritas yang dimaksud antara lain integritas moral, kerja, membangun kedisiplinan, hingga kebersihan. Di mana di dalamnya ditanamkan sikap profesional, berani, sikap mandiri, mampu bekerja sama, maupun memiliki kompetisi sesuai dengan bidang dan karakter masing-masing,” ujarnya.
Lebih jauh, lanjutnya, ada dua hal yang dapat digali dalam GNRM Unisma kali ini. Pertama, membangun kecintaan bangsa baik oleh akademisi hingga masyarakat umum melalui produk kreativitas. Kedua, membangun mindset, cara berfikir, bersikap, dan cara kerja yang lebih baik dan cepat untuk kemajuan bangsa.
Kata dia, keduanya dikemas dalam bentuk tiga kategori lomba yakni Kompetisi Essay tingkat nasional dengan tema “Internalisasi Karakter Bangsa Melalui Pembelajaran Adaptif Inovatif di Masa Pandemi” yang diikuti 138 peserta. Kemudian Kompetisi Video dengan tema “Proses pembelajaran Adaptif Inspiratif Berbasis Budaya Lokal untuk Indonesia Lebih Mandiri” yang diikuti 30 peserta.
Termasuk Lomba Podcast Video Aksi Kamu, aktivitas inspiratif revolusi mental kawula muda dengan jumlah 110 peserta. Sehingga, total keseluruhan peserta lomba sejumlah 283 orang dari 55 perguruan tinggi, 30 lembaga pendidikan sekolah dan masyarakat umum di seluruh wilayah Indonesia.
“Yang diharapkan rasa cinta terhadap bangsa dan negara untuk mengisi kemerdekaan ini dengan sekuat tenaga, membangun inovasi, inspirasi, kreativitas, produktivitas tinggi sesuai bidang masing-masing,” imbuhnya.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti